Horor! Gegara Kencing Sembarangan, Pendaki Ini Diganggu Hantu Pembawa Golok di Gunung Cikuray

- 6 Oktober 2021, 11:31 WIB
Pemandangan gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat
Pemandangan gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat /Asep Yusuf Anshori/ Mapay Bandung

 

MAPAY BANDUNG – Artikel ini akan menceritakan kisah horor salah seorang pendaki di Gunung Cikuray.

Kisah horor di Gunung Cikuray ini dialami oleh salah seorang pendaki bernama Kiki.

Kisah horor Kiki di Gunung Cikuray diceritakan langsung oleh Gina melalui kanal YouTube Gusti Gina yang dikutip MapayBandung.com, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Cara Ampuh Berhenti Merokok ala dr. Zaidul Akbar, Rutin Makan Buah Ini

Ini bukan pertama kalinya Kiki mendaki gunung. Namun selama pendakian kali ini, banyak gangguan yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.

Awal tahun 2020 lalu, Kiki pergi ke Kabupaten Garut naik motor bersama temannya.

Setelah dua jam perjalanan dari Bandung, tibalah mereka di kaki Gunung Cikuray.

Baca Juga: Perokok Aktif Wajib Makan Buah ini, dr. Zaidul Akbar: Dapat Bersihkan Paru-Paru

Kiki bersama rombongan memilih jalur pendakian via pemancar. Dia dan rombongan, menitipkan motornya ke rumah warga sambil mempersiapkan alat-alat pendakian.

Waktu berlalu sampai pukul 09.05 WIB pagi, akhirnya Kiki sampai di pintu masuk pendakian untuk melakukan pendaftaran.

Sebelum mendaki, tidak lupa untuk berdoa dan meminta izin.

Baca Juga: Perut Buncit Langsung Kempes Tanpa Olahraga, dr. Zaidul Akbar: Jauhi 3 Makanan Ini

Cuaca saat itu sangat mendukung untuk mendaki, tapi Kiki merasakan kelelahan karena sehari sebelumnya tidak tidur sama sekali.

Pendakian dimulai, pemandangan yang indah dan cuaca yang cerah mereka nikmati dan tak terasa sudah sampai di pos tiga pemancar.

Mereka memutuskan untuk istirahat di pos tiga. Di luar dari rencana mereka yang seharusnya istirahat di pos enam yang masih cukup jauh.

Baca Juga: Kisah Horor: Arwah Wanita di Jakarta Datangi Pemandi Jenazah Saat Magrib, Minta Dimandikan

Di pos tiga inilah semuanya berawal. Saat itu Kiki ingin buang air kecil.

Kemudian pergi ke semak-semak yang jauh dari jalur pendakian.

Ia sudah paham betul untuk berdoa dan permisi sebelum buang air. Setelah selesai, kemudian perjalanan dilanjutkan.

Baca Juga: Cerita Horor Perawat Magang Rumah Sakit Bandung, Diganggu Arwah Pasien yang Sudah Meninggal

Kabut turun semakin tebal membuat kondisi fisik semakin menurun. Mereka saling memberi semangat satu sama lain.

Setelah itu sampailah di pos lima dan bertemu dengan para pendaki lain dari kota Subang.

Mereka saling bertegur sapa dan mengobrol, tidak terasa adzan magrib telah berkumandang.

Baca Juga: Pandangan Islam Soal Rebo Wekasan, Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan

Kiki melanjutkan perjalanan bersama pendaki lain sebelum hari semakin gelap.

Sekitar jam tujuh malam akhirnya tiba di pos enam. Mendirikan tenda, dan langsung beristirahat.

Jam setengah dua dini hari, Kiki terbangun karena mendengar suara tenda yang dipukul-pukul dari luar.

Baca Juga: Diminta 'Turun Gunung' oleh Bobotoh, Mantan Dirigen Viking Bilang Gini

Dengan rasa takut, Kiki membuka tenda. Dilihatnya sosok bapak-bapak tinggi membawa golok sambil berteriak ke arahnya.

Bapak yang membawa golok itu seperti ditahan oleh seorang kakek berbaju putih di belakangnya.

Kiki sempat mendengar percakapan mereka dalam bahasa sunda.

Baca Juga: Segera Musnahkan! Ini 5 Benda yang Sering Digunakan Sebagai Santet

“Ke sini kamu!, kenapa kamu buang air kecil di tempat saya?,” kata bapak dengan emosi yang meluap.

“Sudah, anak itu baik, nggak tau apa-apa,” kata kakek menenangkan.

“Saya masih nggak terima, lagi diem dikencingin,” teriak sang bapak.

Baca Juga: Sinopsis Yowis Ben 3 yang Siap Mengocok Perut di Bioskop 25 November Nanti

“Kita itu nggak ‘terlihat’. Anak itu udah izin kok, saya sendiri lihat. Anak itu baik,” ujar sang kakek

“Tetap saja saya masih nggak enak, ini masih rumah saya. Sini kamu!,” kata bapak dengan nada yang kian meninnggi.

“Udah, awas kalau kamu berani ganggu anak itu.”

Baca Juga: TERBARU! Daftar Daerah di Jawa Barat yang Terapkan PPKM Level 2-3, Termasuk Bandung Raya

Cukup lama Kiki mendengar dan melihat kejadian itu, ia segera menutup tenda dan berusaha tidur dalam kondisi ketakutan.

Jam 04.00 WIB dini hari, mereka semua terbangun dan bersiap untuk summit attack.

Singkat cerita, mereka sudah sampai di puncak. Mengambil foto dan menikmati pemandangan.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Akan Awasi Mobilitas Masyarakat di Libur Panjang Nataru

Setelah selesai, mereka kembali ke tenda di pos enam, bersiap-siap untuk turun gunung.

Perjalanan turun dimulai, cuaca waktu itu cerah dan tidak ada gangguan sama sekali.

Tak sabar ingin pulang, Kiki akhirnya berpisah di pos empat dan melanjutkan perjalanannya sendirian.

Sesampainya di pos tiga, Ia teringat kejadian tadi malam. Dan di sekitar pos tiga inilah, Ia sudah buang air.

Baca Juga: Jelang Perayaan Halloween, Warga Borong Kostum Squid Game

Melewati pos tiga, Kiki kemudian melanjukan perjalanannya ke pos dua.

Di pertengahan jalan, Ia dihadapkan dengan persimpangan yang tidak ada di hari sebelumnya.

Karena ragu, Kiki memutuskan untuk menunggu semua temannya yang masih berada di atas.

Baca Juga: Waspada Kekurangan Vitamin D, Bisa Berakibat Ini Bagi Tubuh

Setelah menanti selama satu jam, tidak ada seorang pun yang melewatinya untuk turun gunung ataupun naik gunung.

Pikiran sudah mulai tak karuan, Kiki yakin telah tersesat di Cikuray. Kiki hanya bisa menenangkan diri, berdoa, dan berharap ada yang menemukannya.

Tidak lama sesorang berbisik kepadanya.

“Ke kanan Jang,” kata seorang pria yang tidak ada wujudnya.

Baca Juga: Bandel! Satpol PP Kota Bandung Akui Masih Banyak Warga Langgar Protokol Kesehatan

Tanpa berpkir panjang, langsung mengambil jalan ke kanan. Setelah ia berjalan cukup lama, Kiki tiba di kaki gunung dan bertemu dengan teman-temannya.

Di tempat istirahat, teman-teman Kiki bercerita kalau sempat melihat Kiki berjalan ke arah pos dua.

Mereka memanggilnya, Kiki sempat menoleh ke arah belakang namun kemudian menghilang dengan cepat.

Baca Juga: Jadwal F1 GP Turki 2021 yang Digelar Akhir Pekan Ini

Kiki menjalaskan kalau saat itu tidak ada suara apapun dan tidak melihat siapapun selama perjalanan turun ke pos dua.

Setelah bercerita dan berbagi pengalaman mendaki kali ini, mereka pulang ke Bandung siang harinya.

Setibanya di Bandung, Kiki tidak bisa melupakan kejadian tersebut, bahkan sempat jatuh sakit beberapa hari.

Di hari kelima Kiki terbaring karena sakit, Ia mendapatkan mimpi dari kakek yang dilihatnya di pos enam pendakian Gunung Cikuray.

“Sekarang sudah aman Jang,” kata kakek menenangkan Kiki.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah