Network
MAPAY BANDUNG – Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda negara kita tercinta, Indonesia. Adanya pandemi Covid-19 ini membuat berbagai kalangan menyusun dan menetapkan kebijakan yang betujuan untuk menguragi penularan.
Kebijakan yang ditetapkan adalah membuat pembatasan hingga pemberhentian untuk beberapa profesi dikalangan masyarakat, seperti pembatasan jam untuk berjualan, pembatasan pengunjung di ditempat wisata, terlebih lagi untuk para musisi tanah air, mereka tidak bisa mengadakan konser.
Konser yang diadakan tentu memiliki audiens berupa penonton, yang pastinya menimbulkan kerumunan. Namun, saat sekarang ini justru kerumunan itulah yang harus dapat dihindari untuk mengurangi penularan Covid-19.
Baca Juga: INFO VAKSIN Kota Bandung : Itenas Gelar Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 30 Ribu, Begini Cara Daftarnya
Salah satu yang menyayangkan situasi ini terjadi ialah Fiersa Besari. Penyanyi asal Kota Bandung itu mengungkapkan kerinduannya akan “Lautan Kunang-Kunang” pada saat ia berdiri di panggung konser. Istilah lautan kunang-kunang itu merupakan lampu flashlight dari para penonton konser.
Baca Juga: Anya Geraldine Foto Mesra Bareng Gading Marten, dr Tompi : Main Api
Dalam video yang ia unggah pada akun Twitternya, lampu yang dinyalakan oleh para penonton konser memang seperti kunang-kunang.
Dari panggung ke panggung, salah satu hal yang paling dirindukan adalah Lautan Kunang-kunang. Sebuah ritual yang biasa dilakukan ketika membawakan lagu “Waktu yang Salah”. Semoga kelak bisa kembali bernyanyi bersama pic.twitter.com/Rze98We64z— Fiersa Besari (@FiersaBesari) July 21, 2021
“Dari panggung ke panggung, salah satu hal yang paling dirindukan adalah Lautan Kunang-kunang. Sebuah ritual yang biasa dilakukan ketika membawakan lagu ‘waktu yang salah’,” ungkapnya pada 21 Juli 2021 lalu.
Baca Juga: BERITA BAIK ! Kemarin Kasus Sembuh Covid-19 di Jawa Barat Lebih Banyak Daripada Kasus Positif
