10 Jenis Sesajen untuk Upacara Adat, Nomor 4 Sering Ditemukan di Malam 1 Suro

24 Juli 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi. Inilah daftar 10 jenis sesajen untuk upacara adat, salah satunya sering ditemukan sesajen seperti di momen atau pada malam 1 Suro di Jawa. /Pixabay @Pexels



MAPAY BANDUNG – Berbicara tentang tradisi dan upacara adat masyarakat Jawa, tentu tak lepas dari sesajen, sesaji, atau sajen.

Tak sedikit yang mengartikan beberapa jenis sesajen sebagai bentuk pemberian kepada jin, roh nenek moyang, maupun arwah.

Namun menurut praktisi kejawen Dewi Sundari, sesajen tak hanya berkaitan dengan hal klenik, melainkan sebuah bentuk syukuran kepada Tuhan layaknya upacara adat malam 1 Suro.

Dewi Sundari menambahkan, kalaupun ada sesajen yang dihadirkan dalam upacara adat maka doa yang dipanjatkan tetap kepada Tuhan.

Baca Juga: Cukup Beri Tanaman Satu ini, Perkutut yang Giras Langsung Jinak

Dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen, berikut 10 jenis sesajen yang paling sering ditemukan.

1. Sesajen berupa beras

Sesajen yang sering ditemukan yaitu terbuat dari beras, padi, atau nasi yang umumnya disebut tumpeng atau gunungan.

Berasal dari bahasa Jawa ‘Tumungkolo sing Mempeng’ yang artinya diam dan menunduk.

Tumpeng adalah simbol kesempurnaan serta totalitas ketuhanan seseorang.

Dengan memberikan tumpeng, nenek moyang masyarakat Jawa mengajarkan kepada kita untuk melakukan segala hal dengan sungguh-sungguh.

2. Urap

Urap atau sayuran rebus penuh berbagai warna adalah simbol bahwa hidup itu bermacam-macam.

Sebagai manusia, diharapkan untuk memberikan kontribusi positif baik pada masyarakat sekitar dan lingkungan.

Baca Juga: Sinopsis Film Malam 1 Suro, Peran Legendaris Suzanna Sebagai Suketi sang Sundel Bolong

3. Bubur panca warna

Bubur panca warna atau bubur lima warna adalah bubur yang terbuat dari jagung, ketan hitam, ketan putih, kacang hijau, ketan hitam, dan beras merah.

Kelima warna yang ada pada bubur memiliki arti sedulur papat limo pancer yang merupakan pembimbing spiritual bagi setiap bayi yang dilahirkan.

4. Jajanan pasar

Jajanan pasar adalah simbol kerukunan dan keberagaman manusia dan komunitas lingkungan yang berbeda-beda.

5. Air dan bunga

Air dan bunga adalah simbol dari kebutuhan pokok manusia. Air yang membawa kehidupan akan membuat bunga dan tanaman tumbuh.

Baca Juga: Jadwal, Preview, dan Link Live Streaming Borneo FC vs Arema FC di Liga 1 2022 Sore Ini

6. Kopi pahit

Kopi pahit bukanlah makanan untuk makhluk halus dan dedemit. Dewi Sundari menyebut jika kopi memiliki makna sebagai simbol persaudaraan.

Mengapa demikian? Karena kopi umumnya diminum saat acara sosial dan perkumpulan.

7. Pisang

Pisang yang biasa disajikan dalam sesajen yaitu satu sisir pisang atau jenis pisang tertentu seperti pisang ‘Raja Gandheng’ yang memiliki makna cita-cita besar yang luhur.

8. Ayam ingkung

Ayam ingkung utuh yang sering ditemukan pada setiap sesajen untuk ritual adat adalah simbol cinta kasih, kepedulian, serta pengorbanan.

9. Ikan

Ikan yang biasa ditemukan pada sesajen upacara adat yaitu ikan asin yang dikeringkan, ikan bandeng, teri, atau ikan lainnya.

Ikan teri adalah simbol bahwa hidup tidak dapat bergerak sendiri dan harus bergerombol, pemilihan sesajen dengan menggunakan ikan adalah sebuah bentuk dari simbol kerukunan.

Baca Juga: Tata Cara Mengubur Ari-ari Bayi Menurut Adat Jawa, Berikut Bahan-bahan yang Diperlukan

10. Telur

Seperti diketahui, pada telur terdapat dua warna yang berbeda yaitu putih dan kuning.

Hal ini adalah perlambang dua sisi kehidupan yang saling berpasangan, siang malam, laki-laki perempuan, serta baik dan buruk.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler