MAPAY BANDUNG – Ustadz Abdul Somad mengungkap penyebab sholat tidak diterima Allah dan hanya menjadi sia-sia belaka.
Sangat penting untuk mengetahui penyebab sholat tidak diterima ini agar kedepannya kita dapat melaksanakan ibadah dengan lebih baik.
Satu diantara kebiasaan yang menyebabkan sholat tidak diterima yaitu salah saat membaca surah Alfatihah.
Tak hanya itu, ada pula dua kebiasaan lain yang menyebabkan sholat batal dan harus diulang. Ustadz Abdul Somad menceritakan kisah seorang Arab badui yang datang ke masjid untuk menunaikan sholat.
Usai sholat, Nabi Muhammad SAW memintanya untuk mengulangnya hingga tiga kali sambil berkata ‘irji’ fasholli fainnaka lam tusholli’ yang artinya ulangi kemudian shalatlah kembali karena kamu belum melaksanakan shalat.
“Kenapa sholatnya sampai diulang tiga kali? Karena tidak ada tuma'ninah,” kata Ustadz Abdul Somad seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube TAMANSURGA.NET pada Selasa 14 Juni 2022.
Tidak tuma'ninah yaitu sholat yang dilakukan dengan terburu-buru.
Mayoritas ulama berpendapat tuma'ninah termasuk rukun yang dilakukan ketika rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.
Baca Juga: Mengerikan! Inilah 10 Tanda Kiamat yang Perlu Diketahui menurut Ustadz Khalid Basalamah
“Yang biasa orang tidak tuma’ninah yaitu orang yang sholat sendiri macam bambu dihembus angin,” ucap Ustadz Abdul Somad.
Sholat berjamaah di masjid sangat dianjurkan karena imam yang mengerti rukun sholat akan melakukan gerakan sholat secara baik dan tuma'ninah.
Selain hal-hal yang membatalkan sholat dan gerakan yang terburu-buru, penyebab lain sholat batal tidak diterima yaitu bacaan yang tidak sesuai tasydid.
Saat sholat, penting untuk memerhatikan panjang pendek bacaan agar makna dari surat yang dibaca sesuai.
Baca Juga: Wajib Tahu, Benarkah Kiamat Sudah Dekat ? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
“Alfatihah nya tidak betul, fatihah rukun sholat, luruskan!” tuturnya.
Tak hanya itu kebiasaan yang sering dilakukan dan menjadi penyebab sholat diterima yang ketiga adalah seringnya bergerak di luar gerakan sholat.
Para ulama mazhab Syafi’i menjelaskan, gerakan dianggap banyak ketika dilakukan tiga kali secara berturut-turut serta tanpa jeda yang cukup lama.
Baca Juga: Jangan Terbuai! Fintah Dajjal Akan Sangat Luar Biasa di Hari Kiamat, Begini Penjelasan Buya Yahya
Berbeda halnya ketika tiga gerakan tersebut dilaksanakan secara terpisah atau dengan jeda cukup lama.
Tetapi ketentuan di atas tidak berlaku bagi gerakan-gerakan kecil, seperti gerakan jari-jari, bibir dan lidah.***