MAPAY BANDUNG - Pengalaman mengerikan dialami seorang jurnalis saat meliput proses evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Kabupaten Bogor.
Jurnalis bernama Willy Kurniawan itu menyaksikan begitu banyak momen mencekam di balik evakuasi pesawat Sukhoi.
Tak hanya itu, Willy juga mengalami berbagai kejadian yang tak masuk akal. Ia bahkan beberapa kali dihantui bisikan gaib.
Bisikan yang membuat Willy begitu ketakutan. Karena bisikan tersebut tersengar seperti suara para korban jatuhnya pesawat Sukhoi.
Bagaimana kesaksikan Willy Kurniawan selama proses peliputan? Simak penjelasannya berikut ini.
Cerita bermula saat pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh menabrak dinding Gunung Salak pada 9 Mei 2012.
Semua pihak dibuat geger dengan tragedi mengenaskan tersebut. Pasalnya, tak ada yang menyangka pesawat canggih tersebut bakal crash.
“Itu adalah salah satu tragedi mencekam yang terjadi,” ujar Willy, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Willy Kurniawan, Selasa 22 Maret 2022.
Sebagai seorang jurnalis dengan latar belakang pendaki gunung, Willy dipilih untuk meliput kejadian nahas tersebut.
“Karena gue punya basic naik gunung, jadi gue terpilih sebagai tim jurnalis,” ujarnya.
Sejak pemberangkatan, Willy mulai merasakan seluruh bulu kuduknya merinding.
Bagaimana tidak, ia berangkat mendaki menuju puncak yang di dalamnya terdapat puluhan korban Sukhoi.
Setelah beberapa jam pendakian, Willy tiba di puncak 1. Disana, ia menyaksikan kejadian yang begitu mencekam.
Para relawan mengevakuasi tubuh korban, membungkusnya menggunakan kantong jenazah.
“Setiap hari dari pagi sampai sore gue menyaksikan para relawan bekerja mengumpulkan jenazah,” ungkapnya.
Pada suatu kesempatan, Willy berhasil mendekati wilayah Ring 1 atau TKP utama.
Disana, ia bisa melihat langsung bagaimana tragis dan kelamnya tragedi tersebut.
“Gue lihat kondisi jenazah, sampai hilang nafsu makan,” jelasnya.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap 7 Makanan dan Minuman yang Tidak Disukai Jin, Semuanya Enak dan Menyehatkan
Bagi Willy, ini adalah pengalaman yang tak biasa. Karena tak biasanya ia meliput tragedi berdarah.
“Bagi gue ini adalah hal yang gak biasa,” jelasnya.
Berhari-hari Willy berada ditengah lokasi penuh tragedi. Mental dan kebugaran fisiknya pun perlahan terkuras habis.
“Jujur waktu itu kondisi fisik gue sampai drop,” kata Willy.
Ia bahkan tak sanggup untuk melalukan laporan langsung atau live report.
Baca Juga: Waspada! Jenis Jin ini Bersifat Jahat dan Bisa Mencelakai Manusia, Perbanyaklah Doa
“Sampai-sampai pas live report gue banyak bengongnya,” lanjut Willy.
Ada satu kejadian yang membuat Willy begitu ketakutan. Saat melakukan live report, tetiba saja Willy mendengar suara gaib yang mendengung di telinganya.
“Pas lagi standing mau live report, gue denger ada bisikan-bisikan,” jelasnya.
Bisikan tersebut terdengar seolah seperti teriakan minta tolong dari para korban.
“Gue dengernya kaya minta tolong gitu,” tambahnya.
Teriakan tersebut perlahan berubah menjadi sebuah pesan kata Willy.
Ia mendengar beberapa orang meminta agar proses evakuasi jangan dihentikan sebelum seluruh korban ditemukan.
“Gua juga denger bisikan kaya ‘jangan dulu kelarin proses evakuasinya, kami belum ketemu’ gitu,” ungkap Willy.
Tak hanya satu dia bisikan, Willy mendengar bisikan yang begitu riuh, seperti puluhan orang.
“Kaya puluhan orang yang ngomong langsung ke gua,” jelasnya.
Baca Juga: Inilah 5 Ciri Rumah Terkena Santet Tanah Kuburan, Salahsatunya Tercium Bau Busuk Menyengat
Gangguan tersebut terus berlanjut hingga terbawa dalam tidurnya.
Setial kali Willy mencoba memejamkan mata, bisikan gaib itu selalu saja membangunkannya. Alhasil, Willy pun tak bisa tidur lagi.
“Tiap gue mau tidur, itu selalu kayak ada bisikan-bisikan, bikin gue gak bisa tidur,” jelasnya.
Baca Juga: Bukan Memasak, Ternyata Ini Tugas Pokok Istri yang Sudah Menikah Kata Ustadz Adi Hidayat
Itulah pengalaman horor yang dialami Willy Kurniawan, seorang jurnalis televisi yang bertugas meliput jalannya proses evakuasi.
Willy mengatakan jika masih banyak hal-hal mistis yang ia alami selama bertugas.
Ia juga mengatakan, banyak relawan lain yang juga mengalami kejadian horor serupa, bahkan lebih.***