MAPAY BANDUNG – Satu diantara tempat bersejarah yang ada di Kota Bandung adalah Gua Belanda.
Lokasi Gua Belanda yang terletak di Tahura Djuanda Bandung ini dibangun pada pemerintahan Hindia Belanda. Pada mulanya lokasi ini bernama Taman Hutan Lindung Pulosari.
Menurut catatan sejarah, taman hutan raya ini dibangun pada tahun 1912 bersamaan dengan pembangunan terowongan penyadapan air Sungai Cikapundung yang sekarang dikenal sebagai Gua Belanda.
Baca Juga: 3 Minuman Ini Ampuh Atasi Sakit Maag Kata dr. Zaidul Akbar
Di kawasan ini, selain membentang taman dan pepohonan yang luas, terdapat beberapa objek wisata di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, pada 14 Januari 1805 Taman Hutan Lindung Pulosari berganti nama menjadi Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Dibalik kemegahan dan rimbunnya pepohonan di kawasan ini, terdapat kisah ganjil yang menyelimuti dan patut untuk dibahas.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah Mitos dan Tuah Gaib Burung Perkutut Katuranggan Satrio Pitulungan 7
Baca Juga: Perhatian! Urus SIM, STNK Hingga Haji dan Umroh Kini Wajib Punya Kartu BPJS Kesehatan
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Radio PRFM 107,5 News Channel yang diunggah pada 26 Agustus 2021, Lianda Lubis, kepala Tahura Djuanda Bandung mengungkap 5 fakta yang jarang diketahui tentang Gua Belanda.
1. Gua Belanda selesai dibangun dalam waktu yang singkat
Menurut Lianda Lubis, Gua Belanda dibangun pada tahun 1918 selama tiga tahun. Pada awalnya gua ini berfungsi sebagai saluran air pembangkit listrik di daerah Bengkok, Dago, Bandung.
2. Beberapa kali beralih fungsi
Selain tercatat sebagai saluran air, Gua Belanda sempat digunakan sebagai benteng pertahanan yang digunakan pemerintah Indonesia.
Baca Juga: 3 Burung Perkutut Katuranggan Hanya untuk Raja dan Pemimpin, Nomor 2 Dianggap Keramat
Tak hanya itu, Gua Belanda pun pernah dijadikan pusat siaran radio pada masa kolonial Belanda.
3. Dibangun oleh warga pribumi yang berasal dari wilayah lain
Pada zaman penjajahan Belanda, gua tidak dibangun oleh warga setempat dan biasanya pekerja berasal dari penduduk lokal daerah lain.
Selain Gua Belanda di Taman Ir. H Djuanda, Gua Jepang yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat, dibangun oleh orang lokal dari tempat lain.
“Kenapa seperti itu? Agar tidak diketahui rahasianya dan tidak diketahui oleh orang sekitar,” kata Lianda Lubis.
4. Terkait dengan sosok Prabu Siliwangi
Selain kisah mistis pembangunan dan sejarahnya yang kelam, Gua Belanda di Taman Ir. H. Djuanda dikaitkan dengan sosok Prabu Siliwangi yang melegenda.
“Ada banyak sekali patih-patih Prabu Siliwangi yang kemudian menetap dan menjaga kawasan ini,” ucap Lianda Lubis.
5. Menyimpan cerita dan fenomena ganjil di luar nalar
Menurut cerita yang berkembang, pekerja yang meninggal saat proses pembangunan Gua Belanda ini akan dibuang langsung ke Sungai Cikapundung.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Akhir Hayat Pelaku Pesugihan Gunung Kawi hingga 4 Pohon Angker Sarang Kuntilanak
Selain cerita mistis dan menyeramkan yang sering diceritakan, Gua Belanda dipercaya warga sekitar sebagai tempat yang sakral.
“Makanya Tahura itu bukan dilihat sebagai kawasan konservasi saja, tapi sebagai kawasan yang ada peninggalan sejarah dan mistis yang cukup kental,” tandasnya.***