BRAGA, MAPAY BANDUNG - Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan harga beras diperkirakan akan berada di harga yang sama dan tidak akan turun ke harga semula di bulan puasa 2024 ini.
Menurutnya harga beras yang terbilang masih tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya biaya produksi petani yang lebih tinggi di tahun ini, ongkos tenaga kerja, sewa lahan, serta harga pupuk maupun benih untuk para petani.
Akibat naiknya biaya produksi yang dialami petani, tentu saja membuat harga gabah yang dijual akan ikut berubah. Oleh karena itu, Bulog memprediksi harga beras tidak akan serendah seperti bulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga: Stok Beras di Kota Bandung Aman Sampai Lebaran
Lebih lanjut, pemberian gaji bagi tenaga kerja informal serta biaya hidup yang ikut meningkat membuat harga beras bulog saat ini masih berada di level yang sangat tinggi.
"Harga beras mungkin akan bertahan, tidak sampai serendah seperti yang diperkirakan," ucap Bayu dikutip dari laman ANTARA yang diakses pada Selasa 19 Maret 2024.
Tak hanya menjelaskan penyebab harga beras yang masih tinggi, Bulog hingga kini belum dapat memastikan berapa harga beras dan harga eceran tertinggi (HET).
Bulog saat ini tengah menunggu kepastian dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, atau BPS terkait penetapan HET beras baru.
Baca Juga: 'Stok Beras Aman Sampai Lebaran' Kata Pj Gubernur Jawa Barat