BRAGA, MAPAY BANDUNG - Desa Toket yang berada di Kabupaten Pamekasan, Madura, hingga saat ini memiliki prestasi mendunia yang patut diacungi jempol.
Nama Desa Toket sendiri terdengar menggelitik di telinga masyarakat. Padahal penyebutannya nama Desa ‘Toket’ sama dengan cara menyebut kata ‘Ketan’ bukan seperti menyebut kata ‘Angket’.
Lantas apa yang membuat Desa Toket selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal setiap akhir pekan? Ternyata terdapat pada kreativitas warganya.
Mengutip dari kanal YouTube Telusur Jelajah yang diakses pada Selasa 27 Februari 2024, Desa Toket mencakup wilayah dataran rendah seluas 544 hektar.
Desa ini terdiri dari lahan pertanian sawah dan kebun, dengan populasi sekitar 4.768 penduduk yang tersebar di lima dusun.
Meskipun memiliki nama yang terdengar unik di telinga masyarakat, Desa Toket ternyata terkenal sebagai pusat produksi batik terbaik di wilayah Pamekasan. Sebagian besar penduduk desa ini adalah pengrajin batik tulis yang mahir.
Baca Juga: Ada Sejuta Bunga Desa, Ini Daerah dengan Populasi Wanita Paling Banyak di Jawa Barat
Batik yang diproduksi di Desa Toket bahkan telah mencapai pangsa pasar internasional. Bahkan salah satu penduduk yang telah terlibat dalam pembuatan batik menyatakan bahwa produk batik Desa Toket telah diekspor ke luar negeri.
Dengan harga jual antara Rp150 ribu hingga Rp500 ribu per lembar kain, batik menjadi komoditas yang sangat menguntungkan bagi desa ini.
Prestasi batik Desa Toket bahkan telah meraih pengakuan internasional. Pada sebuah acara New York-Indonesia Fashion Week pada 10 September 2021 silam, seorang desainer dari New York membeli batik buatan Desa Toket untuk even besar di Eropa.
Proses pembuatan batik di Desa Toket membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama untuk mencapai kualitas super.
Para pengrajin batik biasanya memerlukan waktu satu minggu untuk menyelesaikan satu lembar batik dengan kualitas terbaik. Namun demikian, ada juga pengrajin yang mampu menciptakan hingga tiga lembar batik dalam sehari.
Selain menjadi pengrajin batik, sebagian besar penduduk Desa Toket juga berprofesi sebagai petani. Mereka menanam berbagai jenis tanaman seperti cabai, tebu, padi, dan tembakau, mencerminkan keragaman mata pencaharian dan kegiatan ekonomi di desa tersebut.
Baca Juga: Penting! 3 Bansos Masih Disalurkan hingga 29 Februari 2024, Segera Cek Melalui Link Terbaru Ini
Dengan prestasi internasionalnya dalam industri batik dan kegiatan pertaniannya yang produktif, Desa Toket di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak hanya menjadi unik karena namanya yang mencolok, tetapi juga karena kontribusinya yang signifikan dalam dunia seni fashion internasional.***