Viral Netizen Menyebut Kereta Cepat Whoosh Mulai Sepi Peminat, Begini Bantahan Kementerian BUMN

- 31 Januari 2024, 15:45 WIB
Kereta cepat Whoosh disebut banyak netizen mulai sepi peminat
Kereta cepat Whoosh disebut banyak netizen mulai sepi peminat /tijabar/Tangkap layar X

 

MAPAY BANDUNG - Sempat viral narasi dari beberap netizen sosial media X yang menyebut kereta cepat Whoosh relasi Halim-Tegalluar mulai sepi peminat.

Hingga kini PT KCIC berupaya meningkatkan okupansi agar Kereta Cepat Whoosh dengan memberikan sejumlah promo dan tiket menarik pada penumpang.

Sebelumnya Kereta Cepat Whoosh telah beroperasi sejak Oktober 2023 silam. Namun, sejumlah urusan terkait utang untuk pembengkakan biaya (cost overrun) dan isu menurunnya minat masyarakat membayangi proyek kereta api ini.

Dikutip dari akun X tijabar yang diakses pada Rabu31 Januari 2024, terlihat kondisi sepi pada salah satu jadwal perjalanan kereta cepat Whoosh.

Pada unggahan tersebut terlihat deretan kursi penumpang yang kosong yang diduga akibat minat masyarakat mulai menurun pada kereta cepat Whoosh.

Baca Juga: Mulai 3 Februari, Harga Tiket KCJB Whoosh Berubah Jadi Lebih Murah! Cek Daftar Harganya di Sini

Menanggapi berbagai unggahan dan kabar miring di sosial media X yang menyebut kereta cepat Whoosh mulai sepi peminat, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga buka suara,

Mengutip dari ANTARA, Arya menjelaskan bahwa penumpang kereta cepat memiliki karakteristik yang mirip dengan penumpang pesawat terbang, dengan puncak dan waktu sepi yang dapat bervariasi.

Oleh karena itu, PT KCIC memutuskan untuk menerapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis.

Arya memberikan perbandingan dengan naik pesawat di mana terkadang pada jam-jam sepi, pesawat cenderung kosong. Untuk itu, KCIC memutuskan untuk menerapkan tarif yang dinamis, yang mana tarif dapat berubah tergantung pada tingkat okupansi penumpang.

Baca Juga: Sikat Sekarang! Klaim Saldo DANA Kaget 31 Januari 2024, Cukup Klik LINK di Sini untuk Ambil Rp100 Ribu

Apabila permintaan tinggi, maka tarifnya akan lebih tinggi, dan begitu juga sebaliknya, jika sedang sepi maka tarifnya bisa lebih rendah.

Selain itu Ia membantah kabar di sosial media X yang menyebut kereta cepat Whoos mulai ditinggalkan penggemarnya karena terlihat sepi. Menurutnya penting untuk melihat sepi atau ramainya penumpang kereta cepat bukan hanya dari satu hari saja, melainkan berdasarkan data bulanan.

KCIC memiliki laporan bulanan yang mencakup jumlah penumpang untuk memberikan gambaran yang lebih akurat, bukan sekarada unggahan pada satu hari yang terlihat sepi.

Baca Juga: Daftar ‘Hari Kejepit’ Bulan Februari 2024, PNS dan Karyawan Swasta Wajib Ajukan Cuti biar Libur Makin Panjang

Selain itu, Arya menegaskan bahwa skema tarif dinamis ini bukanlah untuk membayar utang kereta cepat, melainkan sebagai respons terhadap karakteristik perjalanan yang bervariasi.

Skema ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas harga kepada penumpang, memungkinkan mereka mendapatkan tiket dengan harga lebih terjangkau saat kondisi sepi dan harga yang lebih tinggi saat ada peningkatan permintaan, seperti pada hari libur.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah