Pilot Susi Air Belum Bebas, Jokowi: Keselamatan Jadi yang Utama

- 22 Maret 2023, 10:45 WIB
Penyaderaan pilot susi air Philips mark mahrtens oleh KKB Papua
Penyaderaan pilot susi air Philips mark mahrtens oleh KKB Papua /Media Kupang

MAPAY BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilakukan dengan sangat hati-hati.

Presiden Jokowi mengungkapkan, upaya pembebasan pilot Susi Air tetap memprioritaskan keselamatan sandera.

"Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," ujar Jokowi, dikutip Rabu 22 Maret 2023.

Baca Juga: Ramadhan 2023, Tempat Hiburan di Bandung Tutup Hingga 25 April 2023

Jokowi menyatakan langkah penyelamatan pilot Susi Air ini juga sempat dibahas dalam rapat terbatas yang digelar pada Senin 20 Maret 2023 kemarin.

Menurut Jokowi pihaknya telah memberikan instruksi ke Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Tadi malam kita rapat internal, salah satunya membahas (penyelamatan pilot Susi Air) itu. Nanti ditanyakan ke Kapolri atau ke Panglima," ujar Jokowi," jelasnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bocoran Sinopsis Preman Pensiun 8 yang Tayang Mulai Ramadhan 2023

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan keselamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mertens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi prioritas utama.

"Tentunya TNI-Polri memprioritaskan keselamatan sandera, sehingga tentunya di dalam langkah-langkah di lapangannya pun prioritas keselamatan menjadi prioritas kami," jelas Sigit usai rapat terbatas di Papua.

Senada dengan Kapolri, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menegaskan pihaknya akan mengedepankan cara-cara persuasif untuk melaksanakan penegakan hukum di Papua.

Baca Juga: Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 1444 H yang Digelar Kemenag Hari Ini Rabu 22 Maret 2023

Yudo memastikan keberadaan TNI untuk membantu Polri menegakkan hukum. Dia juga menyebut tidak ada penambahan dalam proses pembebasan Philip Mark Mertens.

"Pasukan TNI yang berada di Papua ini dalam rangka melaksanakan operasi penegakan hukum membantu Polri, sehingga TNI tidak ada penambahan, baik yang organik maupun yang didatangkan dari luar Papua," terang Yudo.

Baca Juga: Daebak! Jimin BTS Mendominasi Chart Musik di Seluruh Dunia dengan Single Solo Barunya

"Ini semuanya selain Pam perbatasan darat, perbatasan laut, juga melaksanakan operasi mem-backup Polri dalam penegakan hukum," imbuhnya.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: pmjnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x