Sering Merayakan Tahun Baru? Tahu Kapan Dimulainya? Berikut Sejarah Tahun Baru Masehi

- 1 Januari 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi. Inilah sejarah awal tahun baru masehi yang sampai saat ini sering dirayakan oleh masyarakat dunia. Dimulai dari tahun 2000 SM.
Ilustrasi. Inilah sejarah awal tahun baru masehi yang sampai saat ini sering dirayakan oleh masyarakat dunia. Dimulai dari tahun 2000 SM. /Freepik/dashu83

MAPAY BANDUNG – Tentu anda sering merayakan pergantian tahun masehi di setiap tahunnya bukan.

Tetapi pernahkah terpikir, sejak kapan perayaan pergantian tahun dimulai? Simak sejarahnya berikut ini.

Dilansir MapayBandung.com dari laman Resolution Denver pada Sabtu 31 Desember 2022, awal mula perayaan tahun baru dimulai sekitar 2000 SM di Mesopotamia.

Lebih tepatnya, perayaan tahun baru ini dilakukan oleh masyarakat Babilonia pada titik balik musim semi, yakni menjelang akhir Maret.

Sebagai bentuk merayakan tahun baru, mereka mengadakan festival keagamaan bernama Akitu yang diambil dari istilah Sumeria untuk jelai.

Baca Juga: Dokter Cantik Tak Sengaja Abadikan Penampakan Kota Saranjana, Bikin Geger TikTok! Seperti Ini Gambarnya

Selain itu mereka juga melakukan berbagai ritual dan akan berlangsung selama 11 hari.

Festival Atiku menjadi penanda saat Marduk, dewa langit Babilonia, mengalahkan Tiamat, dewi laut yang jahat.

Di negara lain perayaan tahun baru orang Persia, Mesir, dan Fenisia dimulai pada titik balik musim gugur.

Sementara di Yunani, merayakan tahun baru saat titik balik matahari musim dingin.

Pada awalnya, penandaan tahun baru dimulai pada 1 Maret. Pada saat itu, kalender Romawi hanya ada 10 bulan atau 304 hari, dari bulan Maret hingga Desember.

Baca Juga: Dosa Zina Hanya Diampuni dengan Hukum Cambuk, Benarkah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Jika sebelumnya kalender mengikuti perhitungan bulan, pada tahun 46 sebelum masehi, Julius Caesar mengembangkan kalender Julian berbasis matahari. Sejak saat itu ditetapkan lah 1 Januari sebagai awal tahun baru.

Adapun alasan di balik dipilihnya 1 Januari sebagai awal tahun baru yakni untuk menghormati Janus - dewa permulaan Romawi yang memiliki dua wajah.

Ia digambarkan bisa kembali ke masa lalu dan bergerak maju ke masa depan.

Sebagai bentuk merayakan tahun baru, orang-orang kuno pada saat itu akan mempersembahkan korban kepada dewa permulaan, serta menambahkan cabang pohon salam ke rumah mereka sebagai hiasan, dan bertukar hadiah.

Baca Juga: 15 Ucapan Tahun Baru 2023 Bahasa Inggris dengan Artinya, Romantis! Segera Kirim kepada Pacar

Setelah adanya kalender romawi, Paus Gregorius XIII mencetuskan kalender Gregorian pada akhir tahun 1582 di Roma. Pada kalender ini awal tahun ditetapkan pada tanggal 31 Desember.

Karena kalender sebelumnya menggunakan perhitungan bulan, menjadi kalender tahun matahari, beberapa hari terpaksa harus dihilangkan. Jadi, setelah 4 Oktober 1582 diubah menjadi 15 Oktober.

Pertama kali mengikuti kalender Gregorian adalah gereja Katolik, serta negara-negara Eropa, seperti Jerman, Denmark, Rusia, dan Skotlandia, perlahan mengadopsinya.

Hingga saat ini, kalender Gregorian masih digunakan di berbagai negara.*** (Rofi Arifianto/JOB Training)

______________________________________

Ikuti artikel MapayBandung.com selengkapnya di Google News, KLIK DI SINI.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah