Sementara di Yunani, merayakan tahun baru saat titik balik matahari musim dingin.
Pada awalnya, penandaan tahun baru dimulai pada 1 Maret. Pada saat itu, kalender Romawi hanya ada 10 bulan atau 304 hari, dari bulan Maret hingga Desember.
Baca Juga: Dosa Zina Hanya Diampuni dengan Hukum Cambuk, Benarkah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Jika sebelumnya kalender mengikuti perhitungan bulan, pada tahun 46 sebelum masehi, Julius Caesar mengembangkan kalender Julian berbasis matahari. Sejak saat itu ditetapkan lah 1 Januari sebagai awal tahun baru.
Adapun alasan di balik dipilihnya 1 Januari sebagai awal tahun baru yakni untuk menghormati Janus - dewa permulaan Romawi yang memiliki dua wajah.
Ia digambarkan bisa kembali ke masa lalu dan bergerak maju ke masa depan.
Sebagai bentuk merayakan tahun baru, orang-orang kuno pada saat itu akan mempersembahkan korban kepada dewa permulaan, serta menambahkan cabang pohon salam ke rumah mereka sebagai hiasan, dan bertukar hadiah.
Baca Juga: 15 Ucapan Tahun Baru 2023 Bahasa Inggris dengan Artinya, Romantis! Segera Kirim kepada Pacar
Setelah adanya kalender romawi, Paus Gregorius XIII mencetuskan kalender Gregorian pada akhir tahun 1582 di Roma. Pada kalender ini awal tahun ditetapkan pada tanggal 31 Desember.
Karena kalender sebelumnya menggunakan perhitungan bulan, menjadi kalender tahun matahari, beberapa hari terpaksa harus dihilangkan. Jadi, setelah 4 Oktober 1582 diubah menjadi 15 Oktober.