Polri Terus Pelajari Sampel Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

- 31 Oktober 2022, 12:45 WIB
Ilustrasi. Polri terus mempelajari sampel penyebab gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Ilustrasi. Polri terus mempelajari sampel penyebab gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. /Tangkap layar - sehatnegeriku.kemkes.go.id

 

MAPAY BANDUNG - Polisi terus menyelidiki obat sirup yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut yang dialami oleh anak-anak.

Hingga saat ini, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri masih terus mempelajari sampel pasien yang menjalani perawatan medis akibat gagal ginjal akut di sejumlah rumah sakit guna untuk menelusuri penyebabnya.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, tim gabungan penanganan kasus gagal ginjal akut masih melakukan pengambilan sampel pasien.

Adapun pengambilan sampel itu berupa obat yang diminum, sampel darah dan sampel urine, serta rekam medis dokter yang merawat pasien.

“Iya, sampai saat ini kita masih lakukan proses penyelidikan, antara BPOM, Kemenkes, dan penyidik masih mempelajari hasil sampel dari laboratorium di seluruh Indonesia yang ada pasien gagal ginjal. Ini terus kami lakukan,” ungkap Dedi Prasetyo, seperti dikutip MapayBandung.com dari PMJ News pada Senin 31 Oktober 2022.

Baca Juga: JPU Tolak Permohonan Penangguhan Penahanan Nikita Mirzani, Ini Alasannya

Baca Juga: Bawa Sial! 9 Perkutut Ini Jangan Pelihara Menurut Primbon Jawa, Ini Cirinya

Selanjutnya, dari data yang didapatkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 24 Oktober 2022, terdapat 245 kasus gagal ginjal akut yang terjadi di 26 wilayah Indonesia.

Kasus gagal ginjal tersebut dengan rincian 141 pasien meninggal dunia, 66 pasien dirawat, dan 38 pasien sembuh.

Dedi menjelaskan, sampel pasien gagal ginjal akut yang dikumpulkan oleh tim gabungan akan dibawa ke Jakarta untuk diuji di Labfor Polri untuk menelusuri penyebab gagal ginjal yang dialami oleh pasien.

“Setiap daerah berbeda-beda kasusnya, makanya empat sampel itu dikumpulkan semua dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Setelah itu dianalisis dan dirapatkan dengan para ahli, baru nanti dibuat suatu kesimpulan,” ujar Dedi.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x