Baca Juga: POPULER HARI INI: Cerita Jang Hansol Soal Tragedi Itaewon Sampai Resep Cilok Krispi Enak dan Kenyal
Senada dengan Luhut, Solissa menyebut jika Jokowi akan menjadi sosok vital terkait perdamaian di acara KTT G20 di Bali pada November mendatang.
“Di tengah perang yang melanda Rusia dan Ukraina serta ancaman resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi di tahun depan haruslah disikapi secara bersama oleh semua pemimpin negara G20,” jelasnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi bisa mengambil posisi untuk mendamaikan dunia di Forum G20 dan hal yang wajar yang patut diapresiasi.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Naik Bus TMP Bandung Raya Harus Bayar, Segini Tarifnya
Lebih jauh sebagai pemimpin G20, Jokowi punya tanggung jawab besar untuk merekonsolidasi kekuatan G20 agar sama-sama bisa urun tangan menyelesaikan berbagai problematika.
Salah satu keuntungan Indonesia dalam forum global ini adalah menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif.
Di mana Indonesia tidak berpihak pada salah satu blok manapun, hingga momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kekuatan Indonesia di mata dunia.
"G20 besok di Bali bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia, bisa menjadi rekonsiliator bagi terbangunnya perdamaian dunia sebagaimana harapan semua negara,” pungkasnya.***