Selain obat cair, obat berbentuk kapsul dapat dikonsumsi setelah melakukan konsultasi pada dokter.
3. Puyer
Sebelum memberikan obat puyer, tenaga medis harus memperhatikan kondisi pasien anak.
"Peresepan obat puyer tunggal hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan, pembuatan, dan tata cara pemberian," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso.
4. Suppositoria (anal)
Suppositoria (obat yang dimasukkan ke dalam anus) dapat dilakuka pada pasien anak dengan memakai produk yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
5. Injeksi (suntik)
Sedangkan langkah terakhir yang dapat diberikan tenaga kesehatan adalah memberikan injeksi atau suntik penurun demam pada anak.
Menyikapi lonjakan kasus gagal ginjal pada anak, para orang tua sebaiknya tidak memberikan reaksi berlebihan. Lakukan kompres pada kepala anak, hingga kondisi beragsur membaik.