Hacker yang belum diketahui identitasnya berhasil meretas 102 juta data kependudukan Indonesia.
Pada data yang berhasil diunggah oleh pelaku, data Kemensos terdiri berisi NIK, KK, nama lengkap, tempat tanggal lahir, usia, dan foto penduduk sebagai sampel.
Data yang berhasil dihimpun para hacker sekitar 16-85 Gigabyte. Namun begitu, perlu dilakukan pengecekan, apakah data yang diperjualbelikan pada deebweb ini valid atau sudah kedaluarsa.
Baca Juga: 12 Nama Bayi Laki-laki Unsur Jawa, Punya Arti Budi Luhur, Dermawan dan Teguh
Berkaca pada kebocoran data yang kerap terjadi belakangan ini, Kominfo, BSSN, BIN, serta Polri membentuk satuan tim khusus sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Tim khusus ini tak hanya dibentuk untuk mengatasi maslaah peretasan yang dilakukan hacker Bjorka, tetapi kasus serupa yag mungkin terjadi di kemudian hari.
Komifo Johnny G Plate menyebut tim khusus yang dinamai "emergency response team" bertugas untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.
Selain menjaga sistem keamanan siber, tim khusus ini memiliki tugas lain yaitu meningkatkan kepercayaan publik.***