Sebut Hacker Bjorka Tidak Lumpuhkan Infrastruktur Vital, BSSN: Masih Intensitas Rendah!

- 14 September 2022, 09:53 WIB
BSSN sebut cara kerja hacker Bjorka masih tergolong rendah dan belum lumpuhkan infrastruktur vital.
BSSN sebut cara kerja hacker Bjorka masih tergolong rendah dan belum lumpuhkan infrastruktur vital. /Reuters/Kacper Pempe

MAPAY BANDUNG – Hingga kini keberadaan peretas (hacker) Bjorka masih dicari oleh pemerintah.

Seperti diketahui, Bjorka menyebut jika dirinya berhasil meretas sejumlah data rahasia, mulai data penduduk Indonesia, pengguna kartu SIM, hingga data pribadi pejabat petahana.

Hanya saja menurut kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, hacker Bjorka tidak lumpuhkan infrastruktur informasi yang bersifat vital.

Hinsa menyebut jika peretasan yang dilakukan hacker Bjorka masuk dalam kategori rendah.

Baca Juga: Komunitas Cyber: BJORKA Adalah HACKER PALSU untuk Mengalihkan 3 Isu Besar Ini

"Dilihat dari kategori atau klasifikasi serangan yang bersifat pencurian data itu masih intensitas rendah sebenarnya," ucapnya sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Rabu 14 September 2022.

BSSN mengungkap klasifikasi ancaman serangan di ruang siber sendiri menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, hingga tinggi.

Serangan hacker yang sesungguhnya yang bersifat tinggi disebut mampu melumpuhkan infrastruktur informasi vital yang ada di Indonesia dalam hal ini adalah sistem elektronik.

Terkait sepak terjang hacker Bjorka, Hinsa menambahkan bahwa secara umum infrastruktur informasi vital masih berjalan dengan normal.

"Sistem elektronik yang untuk pelayanan masyarakat berjalan dengan baik,” ujarnya.

“Yang menjadi persoalan isu sekarang ini adalah data yang disebar Bjorka sedemikian rupa," imbuhnya.

Baca Juga: Segera Kasih Minum Jamu, Ini 7 Racikan Tradisional Berkhasiat Bikin Burung Perkutut Gacor

Terkait valid atau tidaknya hacker Bjorka melakukan peretasan pada berbagai data di lembaga pemerintahan, Hinsa mengimbau pada masyarakat untuk tidak perlu terlalu resah.

BSSN pun telah melakukan proses validasi forensik digital terhadap data-data yang beredar di akun Telegram Bjorka.

BSSN menyebut, meski ada informasi valid dari data-data yang bocor tersebut, validitas tersebut memiliki masa berlaku dan tergolong informasi penting atau data terbaru.

"Jadi, saya tidak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga valid, tapi juga ada masanya waktunya," tuturnya.

Baca Juga: Ismed Sofyan Ucapkan Salam Perpisahan 21 Tahun Berkostum Persija, Beri Pesan Ini untuk The Jakmania

Untuk mengatasi peretasan data yang dilakukan Bjorka atau hacker lain terulang BSSN bersama Kominfo, BIN, hinga Polri membentuk satuan tim khusus.

Tim khusus kolaborasi lintas kementrian ini bertujuan untuk menelaah lebih dalam kasus hacker yang dilakukan Bjorka serta meningkatkan keamanan data di Indonesia ke depannya.

Menkominfo, Johnny G Plate menyebut nama tim khusus tersebut yaitu "emergency response team" .

Tim khusus ini akan bertugas untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia serta bertugas untuk meningkatkan kepercayaan publik.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x