Terkuak! Motif Hacker Bjorka Meretas Data Lembaga Pemerintah Indonesia, Ini Alasannya

- 11 September 2022, 20:44 WIB
Ini motif hacker Bjorka meretas lembaga Indonesia, alasannya mencengangkan
Ini motif hacker Bjorka meretas lembaga Indonesia, alasannya mencengangkan /MB/Twitter @bjorkanism

MAPAY BANDUNG – Hingga kini netizen masih bertanya-tanya, apa motif peretas (hacker) Bjorka menyerang situs dan mengumbar data pemerintah lembaga Indonesia.

Banyak yang menyebut jika hacker Bjorka hanya membuktikan kelemahan sistem keamanan siber Indonesia, namun tak sedikit yang menyebut jika hacker Bjorka menguak fakta yang selama ini disembunyikan pemerintah.

Setelah melakukan peretasan, hacker Bjorka akan memberikan data yang berhasil diungkapnya lewat jejaring media sosial Twitter atau telegram.

Bjorka juga mengungkap satu motifnya yang ingin menjadi seorang martir yang akan mengungkap kebenaran di Indonesia.

Hal ini sempat diungkap Bjorka pada akun Twitter lamanya yang telah terkena suspended atau penangguhan.

Hacker bjorka mengungkap alasannya melakukan peretasan di berbagai situs lembaga pemerintahan Indonesia
Hacker bjorka mengungkap alasannya melakukan peretasan di berbagai situs lembaga pemerintahan Indonesia Twitter @bjorkanism

“This country has been run arbitrarily for far too long and without any opposition. Those who criticize are permanently removed in the wrong way. Various ways have been done, including the correct way. Did it work? So i chose to be a martyr to make a change by slapping their face,” ucapnya seperti dikutip MapayBandung.com dari akun Twitter @bjorkanism sebelum terkena suspended yang diunggah pada Minggu 11 September 2022.

Ada makna tersembunyi terkait cuitan hacker Bjorka pada akun twitternya tersebut.

Bjorka mengungkapkan jika “negara ini” sudah terlalu lama dijalankan secara sewenang-wenang dan tanpa perlawanan atau oposisi.

Hacker Bjorka sendiri tidak menyebutkan negara mana yang dimaksud, benarkah Indonesia atau negara lain.

Namun yang pasti, hacker Bjorka menuliskan keprihatinan bagi masyarakat Indonesia yang kerap melakukan kritik namun sangat sulit untuk ditanggapi pemerintah.

Pada kalimat terakhir, hacker Bjorka menyebut bahwa dirinya memilih menjadi martir untuk membuat perubahan.

Perubahan yang dimaksud oleh hacker Bjorka ini dilakukan dengan cara ‘menampar’ wajah-wajah orang yang dianggap merusak negara.

Hingga kini tak banyak yang mengetahui arti kata martir dalam cuitan Bjorka tersebut.

Namun secara umum, martir adalah istilah digunakan untuk orang-orang yang berkorban dan acapkali mempertaruhkan nyawa hingga mati demi meraih keyakinannya.

Dalam Bahasa Yunani, kata Martir (Martyr) diartikan sebagai bentuk perjuangan hingga mati demi membela iman serta kepercayaannya.

Awal sepak terjang hacker Bjorka di Indonesia.

Sepak terjang hacker Bjorka yang mampu mengungkap berbagai dokumen rahasia milik negara menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Tak hanya data yang berisi informasi kependudukan, dokumen yang berhasil diretas hacker Bjorka berisi berbagai isu yang belum terpecahkan dan masih menjadi teka-teki hingga saat ini. Sebut saja dalang pembunuhan aktivis Munir.

Pemerintah sendiri hingga kini masih melacak keberadaan hacker Bjorka yang acapkali mengunggah berbagai dokumen rahasia milik negara Indonesia.

Sepak terjang Bjorka memang menggegerkan pemberitaan nasional, pasalnya sang hacker berhasil membobol data SIM Card dari pengguna ponsel di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, Bjorka berhasil meretas 1,3 milliar data registrasi SIM Card.

Sempat diragukan keasliannya data yang berhasil diretas Bjorka. Uji sample secara acak pada data 1,3 miliar pengguna SIM Card Indonesia terbukti secara valid.

Tanggapan pemerintah terkait data yang dicuri hacker.

Cuitan selanjutnya, Bjorka mengaku jika Ia telah berhasil mendapatkan dokumen rahasia termasuk data dari Badan Intelejen Negara.

Selain itu, Bjorka pun mengklaim bahwa dirinya berhasil melakukan peretasan pada dokumen pribadi milik Presiden Indonesia.

The next leak will come from the president of Indonesia, (Data yang akan dibocorkan selanjutnya yaitu berasal dari Presiden Indonesia),” tulis Bjorka yang diunggah pada akun Twitter @darktracer_int.

Unggahan tersebut mengungkap jika Bjorka disebut-sebut telah melakukan peretasan lebih dari 600.000 transaksi pada surat dan dokumen rahasia milik Presiden.

Bahkan akun Twitter yang mengungkap berbagai fenomena kejahatan pada media siber tersebut menyebut jika transaksi surat menyurat yang diretas akan jauh lebih banyak dari nilai yang diungkap Bjorka.

“Peringatan! 679 ribu Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Indonesia telah dibocorkan ke deep web oleh sang aktor Bjorka,” tulis akun Twitter @darktracer_int dalam Bahasa Inggris.

Informasi yang berhasil dihimpun, hacker Bjorka melakukan peretasan pada sistem BIN (Badan Intelijen Negara) dan mengunggah data tersebut dengan ukuran 40 Mb dan 189 Mb.

Selain judul surat, Bjorka membeberkan nama pengirim, penerima, hingga identitas pegawai yang menulis surat tersebut.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi keberatan dengan tudingan ‘kebocoran dokumen’ milik Presiden.

Ia menegaskan bahwa tidak ada satu surat atau dokumen penting milik Presiden jatuh ke tangan hacker Bjorka.

Bjorka sepertinya serius telah melakukan hal tersebut, hal ini dibuktikan dengan data pribadi miliki salah satu menteri di Indonesia yang berhasil diunggah ke Telegram pribadinya.

Bjorka mengungkap data dari Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Johnny G Palate yang berisi nama, NIK, tempat tanggal lahir, nomor telepon, nama orang tua, istri, hingga data yang bersifat personal.

Benarkah Bjorka adalah hacker kebangsaan Polandia?

Keberadaan hacker Bjorka masih ditelusuri lokasinya. Namun pada akun Twitter lamanya @bjorkanism, hacker misterius tersebut mengunggah lokasi dirinya di Kota Warsawa, Polandia.

Tentu saja unggahan ini belum terbukti kebenarannya, mengingat hacker andal dapat menyembunyikan alamat IP dan identitasnya saat melakukan peretasan.

Hanya saja tidak sedikit yang berpendapat jika Bjorka adalah orang Indonesia, mengingat hacker ini sangat mengetahui sejarah dan dinamika kasus yang saat terjadi di dalam negeri.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Twitter @bjorkanism


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x