Network
MAPAY BANDUNG - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menyebutkan empat besar partai politik makin kompetitif dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada di papan tengah berpeluang menjadi kuda hitam.
Dalam siaran pers di Jakarta, Kamis 7 Oktober 2021, Peneliti indEX Research Hendri Kurniawan menyebutkan peta kekuatan empat besar partai politik semakin merata.
Partai Demokrat memantapkan diri di posisi ketiga dengan menembus elektabilitas dua digit, 10,6 persen.
PDIP masih unggul tetapi elektabilitasnya turun dari 20 persen, kini hanya 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 13,9 persen.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Alasan Raja Anak Sultan di Subang Selalu Tempelkan Tangannya di Dada Kiri
Golkar masih berada pada peringkat keempat setelah sebelumnya tersalip Demokrat dengan elektabilitas 8,7 persen.
Sebelumnya, posisi papan atas hanya dikuasai tiga parpol, yaitu PDIP, Gerindra, dan Golkar seperti dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Kamis 7 Oktober 2021.
"Persaingan empat besar partai politik makin kompetitif, sedangkan pada papan tengah PSI menjadi kuda hitam," kata Hendri Kurniawan.
Hendri menambahkan, meratanya kekuatan pada posisi empat besar membuka peluang kompetisi dalam membangun poros koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: KABAR BAIK! Vaksin Nusantara Akan Jadi Booster, Tinggal Tunggu Uji Klinis Selesai
PDIP dan Gerindra sebagai dua parpol utama di kubu pemerintah masih menjagokan masing-masing tokohnya, yaitu Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
Poros berikutnya adalah Golkar yang menjagokan ketua umumnya, Airlangga Hartarto. Hanya saja menurut dia elektabilitas Airlangga masih sangat rendah.
Di luar kubu pemerintah, poros oposisi potensial digalang oleh Demokrat.
Partai ini akan mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai peserta Pilpres 2024..
Parpol-parpol papan tengah berpeluang menjadi mitra koalisi dari ketiga poros tersebut. PKB memimpin dengan elektabilitas 5,8 persen, disusul PSI dengan 5,2 persen, dan PKS sebesar 5,0 persen.***
