MAPAY BANDUNG - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini angkat bicara mengenai wacana amandemen UUD 1945 yang kembali bergulir.
Dia mengatakan isu amandemen sangat rentan dipolitisasi dan diboncengi isu-isu ikutan, seperti masa jabatan presiden 3 periode, penundaan Pemilu 2024, maupun pemilihan presiden oleh MPR.
Dirinya memandang penting penyelenggara negara fokus pada penanganan pandemi dengan bekerja optimal mengatasi Covid-19 dan membawa Indonesia keluar dari situasi krisis akibat Covid-19 saat ini.
"Intrik politik hanya akan membuat kacau," kata Titi seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Jumat 27 Agustus 2021.
Baca Juga: Isu Amandemen UUD 1945 Kian Menguat, Perludem: Tidak Mendesak dan Rentan Dipolitisasi
Menurutnya, amandemen konstitusi bukan merupakan agenda mendesak, bahkan cenderung dapat kontraproduktif dengan upaya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Titi menilai isu masa jabatan presiden 3 periode, penundaan pemilu, dan pemilihan presiden oleh MPR dapat memancing kekisruhan berujung protes dan perlawanan publik lantaran tidak sesuai dengan konstitusi.
Dia mengatakan penting semua pihak menjaga iklim kondusif dan situasi politik yang stabil agar penanganan pandemi Covid-19 lebih optimal.
Baca Juga: Mau Daftar Kartu Prakerja Gelombang 19? Segera Lakukan Hal Ini Dijamin Lolos