Indonesia Terima 14 Juta Dosis Vaksin dari Sinovac

- 1 Juli 2021, 12:08 WIB
14 juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac, Beijing, Cina tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu, 30 Juni 2021
14 juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac, Beijing, Cina tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu, 30 Juni 2021 /BPMI Setpres

Budi kemudian menambahkan jika Indonesia akan terus menerima dosis vaksin, sehingga harapannya semakin lama semakin banyak juga dosis vaksin yang dipakai di Indonesia.

“Kita juga bulan ini akan masuk dari Astrazeneca bulan Agustus akan masuk dari Pfizer. Sehingga jumlah vaksin yang masuk Di semester kedua tahun ini akan menjadi semakin banyak,” tambahnya.

Dari banyaknya dosis vaksin tersebut Budi berharap program vaksinasi dapat dipercepat, setidaknya di akhir tahun ini, sekitar 181,5 juta masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin.

Baca Juga: Tegas Soal PPKM Darurat, Pemerintah Bakal Kerahkan Seluruh Sumber Daya Mulai TNI-Polri Hingga ASN

“Kita akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia agar Insyaallah di akhir tahun 181,5 juta rakyat Indonesia sudah bisa divaksin,” harap Budi.

Selain itu budi juga menyampaikan kepada semua masyarakat Indonesia jika vaksin tidak membuat tubuh 100 % kebal terhadap virus, layaknya Superman.

Tetapi vaksin akan membuat tubuh lebih cepat mengidentifikasi virus sehingga perlawanan dari dalam tubuh pun akan lebih cepat.

“Saya sampaikan, kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100% kebal seperti Superman terhadap virus Covid-19. Vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan, lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus dan kita bisa lebih cepat menang melawan virus tersebut,”

Budi menjelaskan jika sudah menerima vaksin, kalaupun terkena virus Covid-19 gejala yang akan diakibatkan tidak akan menjadi berat.

“sehingga orang yang (sudah divaksin) masih bisa terkena virus Covid-19, tetapi yang tadinya penyakit yang berat akan menjadi ringan, orang yang harusnya sakit jaringan dia akan menjadi tanpa gejala, atau OTG asimtomatik,” jelas Budi.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah