Kolokium Nasional UNPAR: Mengungkap Kaitan Kesenian Reak dengan Nilai-Nilai Pancasila

- 1 Juni 2021, 17:50 WIB
 Acara Kolokium Nasonal: Dokumentasi Pancasila dari Rakyat seri pertama yang diselenggarakan Pusat Studi Pancasila Universitas Katolik Parahyangan (PSP UNPAR) via daring, Selasa 1 Juni 2021. / HUMAS UNPAR
Acara Kolokium Nasonal: Dokumentasi Pancasila dari Rakyat seri pertama yang diselenggarakan Pusat Studi Pancasila Universitas Katolik Parahyangan (PSP UNPAR) via daring, Selasa 1 Juni 2021. / HUMAS UNPAR /

“Dalam kesenian Reak sudah menjalankan tatanan kehidupan Pancasila. Di situ ada gotong royong, kemanusiaan, adil, adab, semuanya sudah ada tetapi kadang-kadang kita tidak sadar. Saat kami melaksanakan seni tradisi secara sungguh-sungguh, nilai-nilai Pancasila itu secara otomatis sudah terlaksana oleh para pelakunya,” tuturnya.

Baca Juga: Puan Maharani: Selama Pancasila Masih Ada di Hati, Maka Indonesia akan Terus Ada

Menurut dia, masyarakat seringkali tidak sadar dan mungkin berjarak dengan Pancasila sebagai teks.

Padahal, sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai filosofi dasar Pancasila, semuanya harus mengacu pada itu. Dalam hal apapun, termasuk dalam berkesenian.

Abah Enjum menyatakan, ada berbagai macam nilai dalam Reak yang bisa menjadi tuntunan. Mulai dari aspek religiusitas, kekeluargaan, persaudaraan, keadilan, dan lain-lain.

Abah pun berharap kesenian Reak bisa turut mengedukasi masyarakat, tak semata memberikan hiburan tetapi juga pemaknaan akan nilai-nilai Pancasila.

“Hanya sayangnya sebagian dari masyarakat kita itu sering melihat casing Reak (negatif) sehingga pandangannya kabur. Jadi nilai-nilai dalam Reak itu tidak didapat, hanya melihat aspek hiburannya saja," ujarnya.

Tidak hanya mengenalkan kesenian Reak, Sanggar Tilebat pun membuat sebuah program pendidikan karakter bernama Sakola Santun.

Yaitu program pendidikan berdasarkan tradisi Sunda secara keseluruhan dengan niatan agar anak-anak mengenal nilai-nilai luhur budaya Sunda dan diajarkan dalam berbagai tata krama.

“Membuat Sakola Santun yang mengandung unsur etika, estetika, dan edukasi bagi anak-anak. Dalam upaya menyadarkan generasi muda bahwa agar seni Reak itu bersih dari citra arogan dan negatif. Serta menjadikan seni Reak itu sebagai tuntunan tidak hanya tontonan,” kata Abah Enjum.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah