PRFMNEWS - Sebanyak empat WNI yang menjadi sandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina berhasil diselamatkan dan dipulangkan ke keluarganya masing-masing.
Keempat WNI yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) tersebut sempat diculik selama 427 hari oleh Kelompok Abu Sayyaf. Mereka juga menjadi sandera terakhir yang berhasil dibebaskan dari total 44 WNI sejak 2016.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang membebaskan mereka, tak terkecuali Pemerintah Filipina melalui Western Mindanao Command.
Baca Juga: Densus 88 Deteksi Terduga Teroris di Cangkuang Bandung, Dua Orang Diamankan
Baca Juga: Siklon Tropis Seroja Penyebab Banjir Bandang NTT, Ini Dampaknya ke Cuaca Indonesia hingga Esok Hari
"Dengan pembebasan ini, maka tidak ada WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan. Ke depan, kita harus memperkuat aspek pencegahan," ujar Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 5 April 2021.
Keempat WNI tersebut adalah Arizal (30), Arsad (41), Riswanto (26), dan Khairudin (15). Mereka diterbangkan dari Zamboanga ke Manila pada 21 Maret 2021 menggunakan pesawat khusus militer Filipina.
Kemudian keempat WNI itu diserahkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Filipina kepada KBRI di Filipina sebagai wakil pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Berduka Cita atas Korban Banjir Bandang NTT, Perintahkan Jajaran Terkait untuk Bergerak Cepat
Baca Juga: Ernest Prakasa Kritik Akun Pemerintah Publikasikan Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel