BRAGA, MAPAY BANDUNG - Mantan gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendukung program makan siang gratis Prabowo-Gibran agar segera diterapkan di tiap daerah.
Wanita yang juga menjabat sebagai Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran ini beranggapan program amakan siang gratis adalah wujud pemenuhan gizi anak-anak di seluruh negeri.
Dari hasil uji coba yang dilakukan di beberapa daerah, program makan siang gratis di beberapa daerah Indonesi dinilai mampu memberikan gizi pada anak yang terukur.
Pasalnya nilai gizi harian seperti protein, karbohodrat, kalori, dan sayuran serta buah sudah tersedia kepada seluruh anak-anak.
Tak hanya sekadar memenuhi gizi harian anak, program makan siang gratis dapat menjadi cara untuk pemenuhan gizi dan mendukung tumbuh kembang anak-anak saat ini.
Kedepannya tidak akan ada lagi ketimpangan asupan gizi antara anak-anak di seluruh Indonesia. Seperti contohnya anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, akan mendapatkan makan siang yang berisi asupan gizi seperti protein dan nutrisi lainnya.
Mengutip dari laman ANTARA, Khofifah menilai program makan siang gratis adalah cara untuk menyiapkan generasi emas Indonesia. Dengan pemberian susu gratis, maka asupan nutrisi harian dapat terpenuhi.
"Ada susu gratis yang juga diberikan, adalah program yang menjawab tantangan ke depan dalam penyiapan generasi emas Indonesia 2045,” ucapnya.
Sebelumnya simulasi program makan siang gratis telah dilakukan di SLTP 2 Curug Tangerang. Uji coba penyaluran makan siang gratis tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama jajarannya.
Dilaporkan sebanyak empat kelas telah menjalakan simulasi program makan siang gratis. Setiap siswa mendapatkan satu jenis menu dengan nilai gizi yang diperlukan.
Selain memberikan makan siang gratis, di depan kelas telah tersedia papan pengumuman yang memberikan informasi kandungan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi.
Dukungan berbagai pihak seperti Khofifah dan Dedi Mulyadi terhadap program makan siang gratis ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk menjadikan Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.
Harapannya program ini dapat berjalan sesuai rencana dengan tidak memangkas anggaran pendidikan atau anggaran lain yang telah diputuskan dalam APBN.***