Menjelang Mudik Lebaran 2023, Yuk Kenali Sejarah Mudik di Indonesia

16 April 2023, 10:45 WIB
Ilustrasi mudik 2023. /ANTARA/Aditya Pradana Putra/

MAPAY BANDUNG - Mudik menjadi rutinitas wajib bagi setiap umat Islam saat hendak merayakan lebaran.

Pulang ke kampung halaman atau mudik, berkunjung bertemu sanak saudara guna mempererat tali silaturahmi dan melepas rindu setelah lama tidak berjumpa.

Setiap menjelang lebaran hari raya aktivitas mudik akan banyak menjadi sorotan dan perhatian khusus pemerintah.

 

Baca Juga: 5 Ide Jualan Hampers Lebaran, Dijamin Datangkan Cuan saat Idul Fitri 1444 Hijriah

Mudik bukanlah berasal dari ajaran agama Islam, akan tetapi merupakan sebuah tradisi atau budaya.

Jika menurut KBBI, mudik berarti pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari lebaran.

Mengutip dari tulisan Abdul Hamid Arribathi dalam jurnalnya yang berjudul ‘Mudik dalam Perpektif Budaya dan Agama’ dikatakan menurut Umar Kayam (2002), mudik awal mulanya merupakan tradisi primodial masyarakat petani Jawa.

 

Baca Juga: 6 Tips Menghilangkan Mengantuk saat Mengemudi Agar Selamat di Perjalanan Mudik Lebaran 2023

Jauh sebelum masa kerajaan Majapahit, awalnya ini merupakan kegiatan membersihkan makam leluhur, dengan disertai do’a bersama kepada dewa-dewa di khayangan.

Tradisi ini bertujuan agar orang-orang yang merantau diberi keselamatan dalam mencari rezeki dan keluarga yang ditinggalkan tidak diselimuti masalah.

Seiring berjalannya waktu masuklah ajaran Islam ke tanah Jawa sehingga membuat tradisi ini semakin pudar karena dianggap merupakan perbuatan syirik. Sampai pada tahun 1970-an fenomena mudik lebaran kembali mengemuka.

Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kembang Ampela Pelengkap Sajian Menu Lebaran Ala Chef Rudy Choirudin

Ketika Jakarta menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia, orang dari desa ramai-ramai datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan ingin mengubah nasib.

 

Mereka yang mendapat pekerjaan, biasanya mendapatkan jatah libur panjang saat hari besar seperti hari raya Idul Fitri.

Jadilah momen lebaran menjadi waktu untuk pulang kampung dan bersilaturrahmi dengan keluarga, juga berkunjung ke makam leluhur. Sekian lama kegiatan mudik ini menjadi sebuah tradisi, walaupun seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan kita bisa tetap berkomunikasi jarak jauh.

Baca Juga: Selain Uang, KPK Amankan Barang Bukti Sepatu Louis Vuitton Rp924,6 Juta dari Yana Mulyana

Menurut sosilog Universitas Gajah Mada Arie Sudjito ada hal yang menyebabkan teknologi tidak bisa menggantikan tradisi mudik , yakni ada 4 tujuan mudik yang susah tergantikan oleh kemajuan teknologi.

Pertama mencari berkah dengan bersilaturahmi kepada orang tua, kerabat dan tetangga. Kedua terapi psikologis, kebanyakan perantau yang bekerja di kota besar memanfaatkan momen lebaran untuk refreshing dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.

 

Ketiga untuk mengingat asal usul, jika orang yang merantau sudah memiliki keturunan, dengan mudik bisa mengenalkan asal asli kepada keturunannya.

Baca Juga: Jadwal Adzan Maghrib Surabaya Minggu 16 April 2023 Beserta Doa Buka Puasa

Keempat adalah unjuk diri, tak jarang juga mudik sebagai ajang unjuk diri setelah berhasil mengadu nasib di kota besar. (Nurul Izzah Pantjita/ Job Training)***


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler