VIRAL! Lebih dari 30 Karyawan Diduga Dipaksa Mengundurkan Diri dari Salah Satu Brand Lokal Ternama

4 November 2022, 11:30 WIB
Viral di media sosial Twitter, lebih dari 30 orang karyawan diduga dipaksa untuk mengundurkan diri, dari salah satu brand lokal ternama di tanah air. /freepik.com/@ijeab

MAPAY BANDUNG - Baru-baru ini viral di media sosial Twitter, lebih dari 30 orang karyawan diduga dipaksa untuk mengundurkan diri, dari salah satu brand lokal ternama di tanah air.

Dalam cuitan itu juga disebutkan, apabila karyawan menolak mengundurkan diri, maka karyawan tersebut harus membayar ganti rugi hingga puluhan juta rupiah.

Cuitan tersebut telah mendapatkan respon luar biasa dari netizen di Twitter, tercatat lebih dari 10 ribu retweet dan 30 ribu likes lebih. Di mana angka itu terus bertambah setiap jamnya.

Baca Juga: Gerard Pique Pensiun, Laga Barcelona vs Almeria Jadi Pertandingan Terakhir

Dilansir MapayBandung.com dari akun Twitter Larasati Pusparasa @DiahLarasatiP, Jumat 4 November 2022, berikut kronologis ceritanya.

Larasati menyebut, kejadian tersebut bermula saat store dari brand lokal ternama tersebut sedang melakukan stock opname.

“Pada tanggal 19-20 Oktober 2022, store kami melakukan Stock Opname. Hasil Stock Opname keluar 3 hari setelah Stock Opname dilakukan,” kata Larasati.

Baca Juga: Klik cekbantuanstb.kominfo.go.id Segera Cek Penerima Set Top Box (STB) Gratis TV Digital

Setelah melakukan stock opname, keluar hasil yang mengejutkan banyak karyawan pada saat itu.

“Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1000 lebih, setelah di compare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut,” katanya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Tim Operasional Store melakukan penelusuran terkait hasil stock opname yang minus.

Baca Juga: Bisa Bikin Sendiri di Rumah, Inilah Resep Ayam Goreng Korea Ala Chef Devina Hermawan

“Kami melakukan penelusuran. Dari beberapa penelusuran, ada beberapa barang yang tidak ter-scan dan tidak ada datanya di dalam hasil stock opname tersebut. Terbukti hasil Stock Opname itu tidak maksimal pasti banyak barang yang tidak ter-scan,” cuit Larasati.

“Pada tanggal 28 Oktober 2022, tiba-tiba tanpa info sebelumnya datang dari tim E (sebut saja tim E) ke semua store. Pada saat itu, mereka briefing/info ke kita akan mengadakan SO (stock opname) ulang pada tanggal 31 Oktober 2022, dikarenakan mereka kurang yakin dengan hasil SO sebelumnya,” sambung dia.

Pada saat itu, Tim E juga menanyakan kenapa hasil SO terdapat banyak minus.

Baca Juga: Miris! Mabuk Miras di Jam Sekolah, Pelajar di Bandung Diamankan Satpol PP, 3 Diantaranya Perempuan

“Kami pun menjelaskan dari beberapa faktor: 1. Faktor Eksternal, kenapa kita bisa menyebutkan faktor eksternal karena di bagian pintu keluar masuk sensormatic kita tidak berfungsi, sudah error. Kita sudah mereport untuk diperbaiki tetapi selama 1 tahun ini tidak kunjung diperbaiki,” ucap Larasati.

“Faktor sistem, beberapa kali kami menemukan adanya transaksi yang tidak memotong Qty (kuantiti)yang ada di stock card sistem, tapi anehnya transaksi value masuk, sehingga, setiap closingan antara EDC dan sistem selalu balance,” tambahnya.

Menurutnya, hal ini sudah sering terjadi dan sudah dilaporkan ke pihak IT dan Inventory. Itu hanya beberapa Qty yang terpantau, mungkin banyak transaksi yang tidak terpotong yang tidak terpantau oleh timnya.

Baca Juga: LINK Streaming Preman Pensiun 7 Episode 18 Hari Ini Jumat 4 November 2022, Saep Jadi Buronan

Tak hanya dua faktor itu saja, ada faktor lain yang juga disebutkan oleh Larasati.

“Faktor alokasi barang (Transfer out dan transfer in) dan faktor internal, sebenarnya untuk faktor internal kami tidak yakin. Karena dari total 1000 lebih Qty yang hilang dalam setahun, berarti 1 orang per hari bisa mengambil 4-5 barang,” cuitnya.

Menurutnya tidak masuk akal, dikarenakan setiap adanya transaksi, security selalu berada di belakang kasir untuk mengawasi transaksi tersebut, setiap karyawan yang keluar masuk selalu diminta datanya dan dilakukan body check.

Baca Juga: Kenang 1 Tahun Kepergian Vanessa Angel, Doddy Soedrajat Enggan Berziarah Bersama Haji Faisal, Masih Ribut?

Singkat cerita, pada 31 Oktober 2022, Operational Manager menghubungi Tim Operational Store untuk datang ke Head Office.

Setelah tiba di Head Office, pada saat itu tim security yang dipanggil duluan oleh management, sedangkan yang lainnya menunggu sekitar 2 jam lebih di sebuah lapangan..

Tiba waktunya ketika anggota tim yang tersisa dipanggil masuk oleh management.

Sesampainya di dalam, sama seperti sebelumnya, Tim Operational Store dipertanyakan kembali terkait hasil minus stock opname.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Set Top Box Gratis dari Pemerintah Akses TV Digital, Klik di Sini

“Pada saat itu, diskusi terjadi sangat alot dan tidak menemukan solusi. Akhirnya PIC kami dipanggil satu-satu per store. PIC kami kembali dipertanyakan barang minus tersebut. Disodorkan data-data dan total biaya ganti rugi barang minus tersebut. Pada saat itu, PIC kami harus membayar ganti rugi sekitar ratusan juta dan tidak boleh dicicil atau dipotong dari gaji,” katanya.

Hingga suatu ketika, akhirnya management memberikan solusi agar PIC store untuk mengundurkan diri dan membuat pernyataan, bahwa mengundurkan diri itu tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar.

“PIC kami tidak terima dan tidak mau membuat pernyataan mengundurkan diri. PIC kami meminta Management membuktikan Tim Operational Store yang mengambil barang-barang tersebut,” ucapnya.

Baca Juga: Mudah Dihafalkan! Inilah Niat Bacaan Sholat Sunnah Gerhana Bulan Total, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

“Dikasih 2 opsi, ganti rugi langsung tanpa bisa dicicil atau mengundurkan diri. Akhirnya semua pun membuat pernyataan mengundurkan diri dikarenakan tekanan dan rasa lelah yang kami rasakan hari itu. Bayangin sampe jam 2 dini hari loh,” sambung dia.

Setelah semua selesai membuat pernyataan dan menandatangani,Tim Operational Store mendapatkan informasi baru, bahwasannya mereka tidak akan mendapatkan gaji.

“Baru di info, kami tidak akan mendapatkan gaji bulan ini. Gaji tersebut akan dipakai untuk ganti rugi hasil minus tersebut. Kena jebakan bertubi-tubi. Udah dipaksa resign, ga gajian juga dengan alasan untuk ganti rugi,” cuit Larasati.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler