Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan: Jika Narasi Berbau Islamifobia

6 Oktober 2021, 07:53 WIB
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon. /dpr.go.id /DPR RI/ /

MAPAY BANDUNG – Politisi senior, Fadli Zon mengkritik pemberitaan yang menghubungkan teroris di Indonesia dengan Taliban.

Fadli Zon mengomentari pernyataan Direktur Densus Antiteror 88 Polri, Kombes M Rosidi, yang menyebut Taliban telah menginspirasi kelompok teroris di Indonesia.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia,” cuit Fadli Zon di twitternya @fadlizon seperti dilansir MapayBandung.com, Selasa 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Perokok Aktif Wajib Makan Buah ini, dr. Zaidul Akbar: Dapat Bersihkan Paru-Paru

Seperti diketahui, Taliban telah berhasil merebut Afganistan usai berpuluh-puluh tahun diduduki Amerika Serikat.

Fadli Zon pun menyarankan agar Densus 88 ini dibubarkan jika narasi yang dibuat berbau Islamifobia.

“Dunia sudah berubah, Sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” tegasnya.

Baca Juga: Persib vs Bhayangkara FC di Seri Kedua Liga 1 2021, Robert Terus Asah Lini Serang

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Maju Pilpres 2024 Lewat Partai Ini

Menurut dia, permasalahan terorisme memang harus diberantas agar menciptakan keamanan di Indonesia.

Namun, ia mengingatkan jangan sampai isu terorisme dijadikan komoditas.

"Ada banyak permasalahan teror yang terjadi di Indonesia yang harus diberantas agar tidak terulang di kemudian hari. Teroris harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” lanjut cuitnya.

Baca Juga: Ini Daftar Skuad Tim Bulutangkis Indonesia yang Berlaga di Thomas dan Uber Cup 9-17 Oktober 2021

Menurut Kombes M Rosidi, kelompok teroris di Indonesia banyak yang memakai narasi kemenangan Taliban sebagai propaganda. Sebagaimana anggota Jamaah Islamiyah yang telah ditangkap.

"Dalam interogasi terhadap salah satu pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) yang beberapa waktu lalu kita tangkap dimana dia dalam ceramahnya menyampaikan kepada jemaahnya untuk terus istiqomah sebagaimana yang dilakukan oleh Taliban," ujar Rosidi.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler