MAPAY BANDUNG - Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat memutuskan untuk mencabut Tazkirah No.12 Tentang Solidaritas Terdampak Pandemi yang salah satu poinnya anjuran berpoligami bagi kader PKS laki-laki yang telah mampu dan siap beristri lebih dari satu.
Hal itu diputuskan karena anjuran tersebut membuat gaduh media sosial dan juga menjadi polemik.
"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai sebagian hati masyarakat Indonesia," ujar Surahman dikutip MapayBandung.com dari laman resmi PKS, Jumat 1 Oktober 2021.
Baca Juga: Aksi Pencurian Burung di Bandung Terekam CCTV, Pelaku Beraksi saat Dini Hari
Menurut Surahman, fokus PKS saat ini adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi, terutama anak-anak yatim.
"Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," ujarnya
Surahman menegaskan PKS terus menyukseskan program penanganan pandemi dengan membagikan 1,7 juta paket sembako bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi.
"Saatnya kita turun tangan dengan program yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Jelang Persib Bandung vs PSM Makassar di Liga 1 2021, Berikut Pemain yang Pernah Membela Kedua Tim
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2021, Lengkap Dengan Cara Pasang di Sosmed
Lebih lanjut dia menuturkan, PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat.
"PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak, dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," pungkasnya.
Sebelumnya anjuran poligami untuk kader PKS ramai dan menjadi perbincangan di media sosial.
Anjuran tersebut ditentang sejumlah pihak, salah satunya dari lembaga Komisi Nasional (Komnas) Perempuan.***