Terlambat Vaksin Kedua Masih Dapat Terima Vaksinasi Covid-19? Ini Penjelasan Vaksinolog

13 Agustus 2021, 09:42 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Vaksinasi dosis kedua terlambat tidak masalah. /Foto: Pixabay /spencerbdavis1/

MAPAY BANDUNG - Saat ini program vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus berjalan.

Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, diperlukan dua kali vaksinasi untuk seluruh masyarakat.

Namun bagaimana jika terlambat vaksinasi kedua?

Menyikapi hal itu, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir apabila saat ini sedikit terlambat menerima vaksinasi dosis kedua.

Baca Juga: Doni Salmanan Unggah Foto Persikab, Sinyal Akan Akuisisi ?

Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe menerangkan bahwa masyarakat perlu menyadari saat ini stok vaksin Covid-19 datang secara bertahap.

"Sekarang stok vaksin Covid-19 tidak banyak dan datang secara bertahap. Kondisi inilah yang membuat pemerintah memprioritaskan vaksinasi dosis pertama terlebih dahulu," katanya seperti dikutip oleh MapayBandung.com dari ANTARA.

"Dengan vaksinasi dosis pertama, diharapkan seseorang sudah punya antibodi walau belum optimal," ujarnya.

Dalam sudut pandang keilmuan, dr Dirga mencoba memberikan pengertian bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini agar di kalangan masyarakat tercipta perlindungan di level tertentu meski belum mendapat vaksinasi lengkap dua kali.

Baca Juga: Jadi Syarat Masuk Mall, Simak 3 Cara Download Sertifikat Vaksin Digital

Setelah itu secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin, barulah dilengkapi dengan vaksin dosis kedua.

"Tentunya ini berpengaruh terhadap proteksi yang ditimbulkan antibodi tubuh, karena seseorang akan terlindungi secara menyeluruh ketika sudah lengkap mendapatkan vaksin," ucap dr Dirga.

"Prinsipnya memang interval pemberian yang terbaik adalah tepat waktu. Namun apabila telat seminggu bahkan sampai tiga minggu dari jadwalnya, itu tidak masalah. Bahkan penelitian di negara lain contohnya AstraZeneca dan Pfizer, ternyata membuktikan ketika interval waktu pemberiannya diperpanjangm efektivitasnya makin bakik," tuturnya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler