Pemerintah dan Asosiasi Sepakat Prioritaskan Penanganan Covid-19 Sebelum Urus Umrah

2 Agustus 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi umrah atau haji. / PRFM

MAPAY BANDUNG - Kerajaan Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah umrah tahun 2021 atau 1443 H, untuk jamaah dari luar negeri.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik untuk calon jemaah umrah dari Indonesia yang telah lama menanti kejelasan umrah.

Namun pemerintah dan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sepakat untuk terlebih dahulu memprioritaskan penangan Covid-19.

Informasi ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dari Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi.

"Pemerintah dan asosiasi PPIU bersepakat untuk lebih memprioritaskan penanganan Covid-19 di dalam negeri sambil menunggu regulasi teknis penyelenggaraan ibadah umrah secara resmi dari Arab Saudi," jelas Khoirizi dikutip MapayBandung.com dari laman resmi Kemenag, Senin 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Via Vallen Rilis Lagu Baru dengan Chevra Papinka, Netizen: Kawal Sampai Halal

Hal ini disampaikannya setelah pihaknya menggelar pertemuan daring untuk mendiskusikan penyelenggaraan umrah di masa pandemi dengan asosiasi PPIU, serta dengan pihak dan lembaga negara lainnya seperti Kemenlu, Kemenhub, Kemenkes, Kemenpar, Polri, KJRI Jeddah.

Menurut Khoirizi, pertemuan ini adalah sebagai bentuk kehadiran negara dalam menyikapi masalah penyelenggaraan umrah di masa pandemi yang berkembang luas di masyarakat dan media sosial.

Selain itu, Khoirizi melanjutkan bahwa dalam pertemuan ini juga ada upaya untuk menyepakati SOP penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi, seperti aspek skema vaksinasi, karantina, PCR, pemberangkatan satu pintu, pengaturan keberangkatan.

Namun, Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali menilai penyelenggraan umrah di masa pandemi ini cukup berat, baik itu secara teknis, persiapan, maupun kesiapan di Arab Saudi.

Baca Juga: Filosofi Logo HUT RI ke-76 dan Tema Besar Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Pasalnya, Endang mengungkapkan bahwa sejumlah negara antara lain Pakistan dan India juga tengah memikirkan ulang terkait rencara penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

"Lebih baik kita fokus ke penanganan Covid-19 terlebih dahulu," tegas Endang.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha.

Sebab menurutnya masih dalam konteks pandemi, semua harus mengedepankan keselamatan, apalagi skema penyelenggaraannya belum terbit dari pemerintah Arab Saudi sendiri.

“Kita perlu fokus dalam penanganan Covid dalam negeri. Lalu, ini kita sampaikan ke Saudi, ditunjukkan dengan penurunan jumlah kasus. Sambil menunggu, kita benahi tata kelolanya, mulai dari prokes, skema vaksinasi, penyiapan sertifikat vaksin berbahasa Inggris, dan lainnya," katanya.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Warga Beri Bantuan dan Dukungan kepada Pasien Isoman

Sementara itu, Kepala Puskes Haji Kemenkes, Budi ikut mengingatkan bahwa kasus Covid-19 sangatlah dinamis.

Sehingga kondisi saat ini menurutnya masih sangat sulit untuk melaksanakan umrah, jika dipaksakan akan sangat berisiko bagi keselamatan masyarakat Indonesia.

"Kita bisa belajar dari Tokyo-Jepang yang menggelar Olimpiade. Sekarang ada lonjakan kasus,” ungkap Budi.

Pada akhirnya Asosiasi PPIU pun memliki pemahaman yang sama, yakni mengedepankan keselamatan jiwa jemaah terlebih dahulu.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler