Animasi Nussa Rara Dicap Taliban, Annisa Pohan: Kenapa ya Buzzer Itu Islamophobia

22 Juni 2021, 11:44 WIB
Animasi Nussa Rara Dicap Taliban, Annisa Pohan: Kenapa ya Buzzer Itu Islamophobia /Tangkapan layar Twitter/@eko_kuntadhi

MAPAY BANDUNG - Narasi yang menyebut film animasi Nussa dan Rara mempromosikan khilafah ramai di media sosial.

Narasi tersebut muncul dari pegiat media sosial @eko_kuntadhi. Dalam unggahan di Twitter, Eko Kuntadhi menyebut pakaian yang dipakai Nussa Rara sangat khas dengan Taliban.

Hal itu pun membuat istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan angkat bicara.

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Tepeng Vokalis Steven and Coconuts Treez Meninggal Dunia Pagi Ini

Annisa Pohan geram dengan narasi negatif yang dimunculkan tentang film animasi Nussa Rara.

Padahal kata dia, animasi bernuansa Islam tersebut sarat akan nilai-nilai positif.

"Kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam, film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka," cuitnya melalui akun @AnnisaPohan, dikutip MapayBandung.com hari ini Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Link dan Cara Daftar Job Fair Online Kota Bandung yang Dibuka Hari Ini

Animasi Nussa Rara Dicap Taliban, Annisa Pohan: Kenapa ya Buzzer Itu Islamophobia Tangkapan layar akun Twitter @AnnisaPohan

Baca Juga: Kapan Idul Adha 2021? Simak Penjelasan Lebaran Haji Berikut

Annisa Pohan pun berharap Indonesia dijauhkan dari buzzer yang ia sebut selalu penuh curiga yang tak beralasan.

"Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. Sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! Jauhkan diri dari racun2 buzzers," cuitnya.

Sebelumnya, Eko Kuntadhi menilai film Nussa mempromosikan Taliban ada di Indonesia hanya karena tokoh Nussa dan Rara berpakaian Islami di film tersebut.

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan," cuit Eko Kuntadhi pada 19 Juni 2021.

Eko Kuntadhi menilai bahwa film Nussa Rara ini akan dipromosikan ke seluruh dunia, dengan kesan Indonesia adalah cabang khilafah.

"Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yg merusak!," cuitnya.

Baca Juga: RSHS Bandung Buka Pendaftaran Vaksinasi untuk Masyarakat Umum, Segera Daftar di Link Berikut

Tak hanya Annisa Pohan, cuitan Eko Kuntadhi itu juga mendapat komentar dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen.

Nadirsyah menyebut bahwa cara berpakaian seseorang tidak otomatis menunjukkan ideologi yang dianutnya.

Menurutnya, mereka yang mengenakan cadar, gamis, celana cingkrang, atau pakaian yang identik dengan muslim lainnya tidak otomatis menganut ideologi ekstrem seperti Taliban.

"Radikal-radikul itu bukan soal pakaian. Yg pakai cadar, gamis atau celana cingkrang atau jilbab syar’i tidak lantas membuat mereka otomatis jadi radikal, taliban, kadrun atau apapun labelnya. Repot kalau soal ginian aja gak paham-paham dan terus mainkan isu memecah belah bangsa," cuitnya di akun Twitter @na_dirs pada 20 Juni 2021.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler