Laporan Terbaru Hasil Eksplorasi SDA Indonesia, Badan Geologi: Potensi Besar Logam Tanah Jarang dan Nikel

1 Maret 2021, 18:56 WIB
ARTICULATED dump truck mengangkut material pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis 28 Maret 2019.*/ANTARA /

MAPAY BANDUNG - Sumber daya alam (SDA) yang telah dan sedang diinventarisir dan dieksplorasi oleh Badan Geologi diantaranya minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), panas bumi, hingga logam tanah jarang.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan, beberapa sumber daya yang sekarang diinventarisasi atau dieksplorasi oleh Badan Geologi, yakni sumber daya yang tidak terbarukan seperti energi fosil.

"PSG (Pusat Survei Geologi) yang melakukan inventarisasi atau survei-survei terkait dengan potensi migas yang ada di Indonesia. Survei dilakukan di area terbuka yang belum ada Wilayah Kerja-nya. Hasil survei ini berupa rekomendasi nanti kami sampaikan kepada Direktorat Jenderal Migas untuk ditawarkan sebagai WK kepada para investor," ucapnya seperti dilansir mapaybandung.com dari keterangan resmi Badan Geologi, Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Rekomendasi Tontonan Seru yang Tersaji di Netflix Sepanjang Maret 2021

Baca Juga: PBNU : Kami Tolak Investasi Miras, Bahkan Sejak Zaman SBY

Tidak hanya sumber daya migas, Badan Geologi juga melakukan eksplorasi terhadap potensi batubara.

Nantinya Badan Geologi akan melakukan karakterisasi jenis batubara sehingga pemanfaatan batubara bisa beragam, sejalan dengan upaya pemanfaatan energi ramah lingkungan. Begitupun dengan potensi mineral yang ada di dalam bumi Indonesia.

Terbaru, Badan Geologi juga melakukan eksplorasi Geologi, Geofisikia, dan Geokimia (3G) terhadap potensi panas bumi. Sebagaimana diketahui, potensi panas bumi Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Untuk panas bumi, kami melakukan survei 3G, yang hasilnya adalah berupa WK. Tahun ini kami juga akan melakukan pemboran slimhole. Diharapkan data yang kami hasilkan selama ini menjadi lebih baik dan lebih akurat, sehingga nanti menarik para investor masuk mengusahakan energi dari panas bumi," tutur Eko.

Sementara itu diungkapkan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agung Pribadi, Indonesia punya potensi besar Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi nikel yang besar.

Baca Juga: Kasat Narkoba Polresta Bandung Serta Lima Kapolsek Diganti

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Senin 1 Maret 2021: Kasus Sembuh Hari Ini 9.212 Orang

"Kita punya sumber daya REE yang banyak, REE ini bisa kita manfaatkan sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kita juga punya nikel yang banyak, di mana nikel juga bisa kita manfaatkan untuk menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik," bebernya.

Ini adalah energi kita ke depan dan Indonesia bisa memainkan rule yang sangat penting dalam menyediakan energi baterai listrik, sehingga kemudian ke depan kita bisa lebih memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan. Kita punya potensi yang sangat besar," tambah Agung.

Agung menyatakan, Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan Energi Baru dan Terbarukan ramah lingkungan yang harganya kini makin bersaing dengan bahan bakar fosil.

"Mudah-mudahan ke depan EBT bisa lebih murah lagi, sejalan dengan berkembangnya teknologi. Regulasinya juga memihak kepada EBT sehingga bisa dikembangkan pemanfaatannya. Semoga rencana kita (bauran energi dari EBT) 23 persen di 2025 ini bisa terkejar," tutup Agung.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Badan Geologi

Tags

Terkini

Terpopuler