Ma'ruf Amin Tidak Ikut Vaksinasi Covid-19 Sinovac

5 Januari 2021, 20:12 WIB
Wapres RI KH. Maruf Amin //kominfo.go.id

MAPAY BANDUNG - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin dipastikan tidak ikut program vaksiniasi Covid-19 produksi Sinovac pada tahap pertama.

Juru Bicara Ma'ruf Amin, Masudi menyebut Wapres tidak ikut program vaksinasi Covid-19 Sinovac dikarenakan kriteria kondisi kesehatan. Selain itu, Wapres yang saat ini telah berusia lebih dari 60 tahun tersebut tidak dimungkinkan untuk ikut vaksinasi tahap pertama.

"Karena Pak Wapres berusia di atas 60 tahun, jadi beliau tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang, yang Sinovac itu," ujar Masduki seperti dikutip MAPAY BANDUNG dari ANTARA, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: Waduh! Tidak Ada Lagi CPNS untuk Guru Kedepannya, Benarkah? Ini Kata Mendikbud Nadiem

Baca Juga: Tegas! Pemkot Bandung Larang Sekolah Tatap Muka

Baca Juga: Keren! Puskesmas di Kota Bandung Siap jadi Tempat Penyuntikan Vaksin Covid-19 Sinovac

Masduki melanjutkan, Ma'ruf Amin pada vaksinasi tahap berikutnya baru dimungkinkan menerima vaksin Covid-19. Namun bukan dari Sinovac, tapi disesuaikan dengan kriteria kondisi kesehatan Wapres.

Saat ini, vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Indonesia dan tengah dilakukan uji klinis untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) dari BPOM, serta fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sesuai rencana Pemerintah Indonesia, vaksinasi Covid-19 Sinovac dimulai pada 14 Januari 2021.

Baca Juga: Duh! Konfirmasi Positif Covid-19 di Indonesia Lagi-lagi Bertambah 7 Ribu Kasus

Baca Juga: Terlibat Kasus Video Syur Gisel, Nobu Minta Maaf dan Ngaku Menyesal

Baca Juga: Eks Trio Macan, Chacha Sherly Meninggal Dunia Sehari Setelah Kecelakaan di Tol

Seperti diketahui, berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), penerima vaksin Covid-19 harus berada di rentang usia 18 hingga 59 tahun.

Selain itu, penerima vaksin tidak boleh bersatus komorbid atau memiliki penyakit penyerta, antara lain autoimun sistemik, infeksi akut, gangguan ginjal kronis, hipertensi, gangguan jantung koroner, hipotiroid, dan kanker.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler