Sambut Idul Adha, Hapalkan Dulu Tata Cara Shalat Ied dan Bacaan Niatnya

- 26 Juni 2023, 15:15 WIB
 Ilustrasi pelaksanaan shalat ied./ Freepik
Ilustrasi pelaksanaan shalat ied./ Freepik /

 

MAPAY BANDUNG – Berikut ini tata cara shalat Idul Adha lengkap dengan bacaan niat bahasa Arab dan Indonesia.

Salah satu momen yang tak dilewatkan saat hari raya Idul Adha adalah menjalankan shalat Idul Adha. Sholat Idul Adha dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah yang mana pada tahun 2023 akan jatuh pada hari Kamis, 29 Juni.

Shalat ini memiliki syarat dan rukun yang sama dengan shalat lainnya. Hanya saja shalat ini tidak diawali dengan adzan dan iqamah.

Shalat Idul Adha juga memiliki sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya. Shalat ini dapat dilakukan sejak terbitnya matahari hingga waktu Dzuhur tiba.

 

Hukum shalat id adalah sunnah muakkad. Meski bersifat sunnah, ibadah ini tergolong ke dalam sunnah yang sangat dianjurkan.

Baca Juga: Catat! Penyebab Kolesterol Tinggi dan Timbul Nyeri Kata dr. Saddam Ismail

Shalat Idul Adha dilakukan dua rakaat dan sunnahnya dilakukan secara berjamaah. Namun, jika terlambat berjamaah atau berhalangan, shalat Idul Adha boleh dilakukan secara sendirian (munfarid).

Simak rangkaian tata cara shalat Idul Adha yang dilansir dari NU Online, dari kitab Fashalatan oleh Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus, pada Senin, 26 Juni 2023.

 

1. Membaca niat shalat Idul Adha

Niat shalat Idul Adha berbunyi:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــال

ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini” lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Makjleb! 2 Resep Herbal Ini Bisa Hilangkan Asam Urat, dr. Zaidul Akbar Berbagi Tips Ampuh

2. Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa

3. Membaca doa iftitah, lalu dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

 

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

Baca Juga: 3 Cara Atasi Asam Urat dengan Bahan Alami, Nomor Terakhir Sangat Mudah Dilakukan

4. Membaca surat al-Fatihah. Setelah itu, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Kemudian dilanjutkan dengan ruku’, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

5. Pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali. Di antara takbir-takbir itu, disunnahkan melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.

6. Usai membaca surat al-Fatihah, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.

7. Usai salam, jamaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha lebih dahulu.

Sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha, disunnahkan mandi terlebih dahulu. Hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh.

Baca Juga: Balurkan 3 Bahan Herbal Ini ke Rambut, Uban Pasti Jadi Hitam, Tips dr. Zaidul Akbar

Hal tersebut dikarenakan untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap dan membuat badan menjadi segar.

Selain itu, ketika berjalan menuju ke masjid ataupun tempat shalat Id dianjurkan berjalan kaki. Kecuali untuk para orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka diperbolehkan menggunakan kendaraan.

Dengan berjalan kaki, bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (bersalam-salaman) sesama kaum muslimin.***(Adila Fa’atin Firdaus/ Job Training)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah