Network
MAPAY BANDUNG – Sebentar lagi umat muslim akan memperingati hari raya Idulftiri 1444 H yang jatuh pada tanggal Sabtu 21 April 2023.
Setelah melakukan ibadah berpuasa di bulan ramadhan selama 29 sampai 30 hari. Umat islam akan menjumpai hari lebaran atau hari raya Idulfitri.
Salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan pada momen ini yaitu memperbanyak membaca takbir. Hal ini didasari oleh firman Allah swt sebagai berikut,
وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Artinya, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Baca Juga: Pelayanan Pemakaman di Bandung Tidak Libur, Petugas Makam Dilarang Terima Uang
Anjuran membaca takbir Idulfitri dimulai sejak memasuki malam 1 Syawal sampai imam shalat Ied sudah mengucapkan takbiratul ihram untuk memulai shalat berjamaah, atau sampai seseorang mengucapkan takbir sholat Id bagi yang tidak berjamaah. Pendapat lain juga mengatakan batas akhir pembacaan takbir sampai waktu dilaksanakannya shalat Id.
Dilansir MapayBandung.com dari Nu Online pada hari Jumat 21 April 2023, bacaan takbir Idulfitri dibagi menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal.
Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah. Sementara takbir mursal adalah takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.
Berikut ini adalah lafal takbir Idul Fitri yang dilafalkan sebanyak tiga kali:
Baca Juga: Harum Mewangi, Simak Resep dan Tips Memasak Gule Kambing ala Rudy Choirudin
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
Selain tiga kali takbir ini dilafalkan, kita bisa menambahkannya dengan dzikir sebagaimana Rasulullah SAW dzikir dan bertakbir di bukit Shafa:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”
Adapun lafal takbir yang sering dibaca oleh umat islam sebagai berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Demikian itulah sedikit informasi mengenai bacaan takbir yang bisa kita ucapkan di malam 1 syawal sampai dimulainya sholat Idul Fitri. Semoga bermanfaat.*** (Noli Juniar/Job Training)
