Lupa Mengucapkan Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap Sah? Ini Penjelasannya

- 30 Maret 2023, 15:00 WIB
Lupa Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap Diterima?
Lupa Niat Puasa, Apakah Puasanya Tetap Diterima? /pexels/

 

Di jelaskan pula oleh ulama mazhab Syafi'i yang memberi solusi bagi siapa saja yang lupa atau belum melakukan niat puasa Ramadhan pada malam harinya. Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menuturkan solusi tersebut sebagai berikut:

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ

“Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt.], juz VI, hal. 315)

Baca Juga: Mimpi Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Batal, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal

Di balik itu semua sebuah penjelasan mengenai hal tersebut, tentang orang yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan niatnya di pagi harinya. Dengan catatan niat yang dilakukan pada pagi hari mesti dipahami dan diniati dengan benar dengan sikap taqlid atau mengikuti apa yang sudah diajarkan oleh Imam Abu Hanifah. Bila niat berpuasa di pagi hari tetapi tidak diniati seperti taqlid terhadap Imam Abu Hanifah maka ia dianggap mencampuradukkan ibadah yang rusak.

 

Hal tersebut dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab fatwanya:

وَفِي الْمَجْمُوعِ يُسَنُّ لِمَنْ نَسِيَ النِّيَّةَ فِي رَمَضَانَ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ النَّهَارِ لِإِجْزَائِهِ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيُحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ فَنِيَّتُهُ حِينَئِذٍ تَقْلِيدٌ لَهُ وَإِلَّا كَانَ مُتَلَبِّسًا بِعِبَادَةٍ فَاسِدَةٍ فِي اعْتِقَادِهِ وَذَلِكَ حَرَامٌ

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x