“Joko Tingkir disebut Sultan Hadiwijoyo,” lanjut Gus Dur.
Sultan Hadiwijoyo atau Joko Tingkir memiliki seorang anak angkat bernama Sutowijoyo.
Awalnya, hubungan antara anak dan ayah angkat berlangsung baik.
Hingga suatu ketika, Sutowijoyo mengkudeta Suktan Hadiwijoyo atau Joko Tingkir, melalui sebuah tanding.
Joko Tingkir kalah, ia pun harus merelakan singgasana yang selama ini biasa ia duduki.
Baca Juga: Pemula Wajib Tahu, Inilah Manfaat Air Bekas Cucian Beras untuk Perkutut
Gak lagi tinggal di Kesultanan, Joko Tingkir pergi ke Sumenep menyusuri sungai Bengawan Solo, menggunakan sebuah rakit.
Diceritakan, jika rakit tersebut didorong 40 ekor buaya.
Mendengar kisah tersebut, pasti semua orang berdecak kagum dengan kesaktian Joko Tingkir, yang bisa memerintahkan 40 ekor buaya.