Network
MAPAY BANDUNG - Dalam waktu dekat sebagian umat muslim di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Adha. Pada saat Idul Adha terdapat hari raya Tasyrik yang tidak memperbolehkan untuk berpuasa.
Akan tetapi, menurut sebagian orang selain berpuasa, berhubungan suami istri di hari Tasyrik juga tidak diperbolehkan.
Banyak orang yang menyebutkan bahwa jika berhubungan suami istri di hari Tasyrik maka akan diberi hukuman memiliki keturunan yang cacat.
Lantas benarkah hal tersebut? Apakah berhubungan suami istri di malam hari Tasyrik atau hari Tasyrik diharamkan atau tidak diperbolehkan?
Baca Juga: Bukan Puasa! Inilah Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, Jangan Terlewat
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Manhaj Salaf pada Sabtu 9 Juli 2022, Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan bahwa pendapat tersebut sama sekali tidak benar.
“Sama sekali tidak benar bahkan ada hadits yang berbunyi hari Tasyrik adalah hari makan-minum dan berhubungan biologis, sama sekali ga ada hubungannya,” jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Rasulullah SAW dari riwayat Abu Hurairah RA.
Baca Juga: Tak Main-main! Burung Perkutut Kerap Jadi Burung Peksi Aji, Paling Dihormati Setelah Senjata Ini
“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir pada Allah,” HR Abu Hurairah.
Lebih lanjut, Ustadz Khalid Basalamah juga mengatakan bahwa tidak ada hari yang dimana dilarang untuk berhubungan biologis.
Namun lain hal jika kita sedang berhaji dalam kondisi sedang ihram maka berhubungan suami istri dilarang.
“Masih pakai baju ihram kemudian belum tahallul, maka betul ini bisa membatalkan haji dan umrohnya,” ungkap Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa tidak ada ancaman yang berbunyi siapa saja yang berhubungan di hari Tasyrik maka akan membuat anak yang dilahirkan tersebut cacat.
“Ini malah lebih dari pada prasangka Yahudi,” sambung Ustadz Khalid Basalamah.***
