Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Wajib diketahui, puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah khusus pada tanggal 8 dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 dinamakan puasa Arafah.
Durasi puasa Dzulhijjah sama dengan puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Selama durasi tersebut, orang yang mengerjakan puasa Dzulhijjah wajib mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa lainnya.
Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadahnya bersamaan puasa Dzulhijjah.
Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.***