Bahkan salah seorang kritikus hadits, Imam al-‘Uqaili dalam kitabnya, adh-Dhu’afa’ al-Kabir menyebutkan kritik tentang hadits ini:
ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة ولا من وجه يثبت
“Hadits ini tidak memiliki dasar dari hadits yang terpercaya dan juga tidak dari jalan (metode) yang ditetapkan (oleh para ulama hadits)” (Abu Ja’far Muhammad bin ‘Amr al-‘Uqaili, adh-Dhu’afa’ al-Kabir, juz 1, hal. 51).
Maka bisa dipastikan, hadits tersebut tak bisa dijadikan rujukan karena berstatua dhaif atau lemah.***