Network
MAPAY BANDUNG - Seorang penceramah Ustadz Rahmat Baequni membongkar asal usul Dajjal, ia adalah salah satu tanda akan datangnya kiamat besar.
Kemunculan Dajjal adalah salah satu dari 11 tanda akan datangnya kiamat berasa.
Dajjal dan kiamat besar adalah dua hal yang kerap menjadi cerita meakutkan, sebab bertemu dengan keduanya tidak diharapkan oleh orang yang beriman.
Jika Dajjal muncul, maka kiamat besar pun tidak akan lama lagi. Namun, tak banyak orang yang mengegahui asal-usul Dajjal.
Baca Juga: 7 Tanda Didampingi Khodam Leluhur Membuka Aura Rezeki, Mbah Yadi: Nomor 6 Tanda Lahir Rahasia
Menurut Ustadz Rahmat Baequni, Dajjal adalah seoarang manusia.
Dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Pemuda Istiqamah TV, Ustadz Rahmat Baequni mengatakan bahwa Dajjal bernama Samiri, ia lahir di Samirah, Palestina.
Dajjal atau Samiri kata Ustadz Rahmat Baequni adalah keturunan dari Nabi Ya'qub.
"Nabi Ya'qub istrinya 4 yang pertama bernama Lea dari Lea ini melahirkan 6 orang salah satunya bernama Yehuda dan Lewi, Lewi melahirkan Nabi Musa, Yehuda melahirkan bangsa yang kita kenal Yahudi salah satunya Yahuda ini melahirkan generasi yang pada akhirnya melahirkan Samiri," kata Ustadz Rahmat Baequni dikutip pada Selasa 15 Maret 2022.
Baca Juga: Kekayaan Melimpah! 10 Ciri Orang Didampingi Khodam Sri Rezeki Dewi Kemakmuran Kata Mbah Yadi
Menurut Ustadz Rahmat Baequni, orang tua dan kakek nenek Samiri ini adalah penyembah berhala.
"Karena Samirah pada saat itu terkenal penyembah berhala," ucap Ustadz Rahmat Baequni.
Ayah Samiri adalah orang yang dilahirkan atsa hasil hubungan gelap.
"Ayahnya ini lahir dari proses perzinahan adik dan kaka," terang Ustadz Rahmat Baequni.
Sama halnya dengan Ibu Samiri, ia dilahirkan dari hubungan gelap adik dan kaka.
"Jadi ayah dan ibunya ini adalah lahir dari proses yang haram," ujar Ustadz Rahmat Baequni.
Samiri sendiri adalah hasil hubungan ayah dan ibunya yang pada saat itu sang ibu tengah menstruasi.
"Dan ketika ibunya menstruasi disetubuhi sama ayahnya, jadi tuh," terang Ustadz Rahmat Baequni.
Padahal, hubungan yang dilakukan oleh pasangan suami istri tidak akan membuahi anak jika dilakukan pada saat menstruasi.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Tenggelam Menurut Islam Sesuai Tafsir Ibnu Sirin, Waspada Nomor 1 dan 7
"Peluangnya dari 2000 persetubuhan dalam keadaan menstruasi, 1 bisa jadi," ucap Ustadz Rahmat Baequni.
Dalam ilmu kedokteran, memang darah kotor yang keluar pada saat perempuan haid tidak akan menghalangi pembuahan, namun peluangnya sangat kecil.
Ustadz Rahmat Baequni mengatakan bahwa Rasullullah pernah menyebutkan bahwa Samiri ini dilahirkan pada saat usia pernikahan ayah dan ibunya sudah 30 tahun.
"Ayah dan ibu Dajjal ini melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan seorang anakpun," ungkap Ustadz Rahmat Baequni.
Baca Juga: 3 Jenis Tumbuhan Ini Bisa Sembuhkan Ambeien, dr. Zaidul Akbar Berikan Cara Membuatnya
Pada saat usia pernikahan yang ke 30 tahun maka lahirlah Samiri.
"Dan di tahun ke 30 pernikahannya, melahirkan Dajjal," terang Ustadz Rahmat Baequni.
Dan kelahirannya adalah membawa petaka bagi kedua orang tuanya.
"Kelahirannya ini bisa jadi petaka bagi orang tuanya," turu Ustadz Rahmat Baequni.
Bahkan, pada saat Samiri dilahirkan alam dunia ini menolak kehadirannya.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk! 11 Arti Mimpi Melihat Burung Gagak Menurut Tafsir Ibnu Sirin
"Dordar, hujan, badai, petir itu terjadi dimalam dimana Samiri dilahirkan," papar Ustadz Rahmat Baequni.
Sejak lahir hingga usia 5 tahun, Samiri tidak pernah menyusu kepada ibunya. Sehingga ibunyapun terkena penyakit kanker.
"Maka ibunya pun meninggal gara-gara kanker payudara itu," tutur Ustadz Rahmat Baequni.
Apa yang dikatakan Nabi bahwa kelahiran Samiri membawa petaka bagi orang tuanya itu terbukti.
Sama halnya dengan ayahnya yang akhirnya menjadi duda karena ditinggalkan oleh istrinya. Saat lahir hingga usia 5 tahun Samiri selalu tertidur.
Baca Juga: Tanpa Disadari, 6 Tanda Kiamat Ini Telah Terjadi Kata Syekh Ali Jaber: Selalu Waspada dan Sadar
Itulah yang menyebabkan ia tidak menyusu kepada ibunya. Pada saat usianya 5 tahun, Samiri terbangun dari tidurnya di tengah malam.
Namun, itupun tidak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa Samiri telah terbangun.
"Dia merangkak dan pindah ke berhala yang terbesar," turut Ustadz Rahmat Baequni.
Di sana, Samiri malah buang air besar dan buang air kecil. Sementara, para penyebah berhala akan melakukan pemujaan keesokan harinya.
"Ketika ritual pemujaan terjadi maka sang raja yang dipertuhankan sama kamunya mencium seseuatu yang tidak enak," kata Ustadz Rahmat Baequni.
Betapa kagetnya sang raja saat melihat ada kotoran didekat Samiri yang ternyata dari semalam ia sudah berada di patung berhala itu. Raja pun marah dan murka kepada Ayah Samiri.
"Itu anak kamu kenapa ada disitu, kurang ajar kamu telah menghina tuhan kita, kenapa kamu pindahkan anak kamu kesitu," kata Ustadz Rahmat Baequni.
Orang tua Samiri pun menjawab bahwa ia tidak memindahkannya. Tak peduli dengan penjelasan orang tua Samiri, Raja yang marah kemudian memenjarakan ayah Samiri.
"Pada akhirnya ayahnya pun dihukum mati," ucap Ustadz Rahmat Baequni.
Samiri kemudian dipelihara oleh sang raja. Tepat pada saat menginjang usianya yang ke 5 tahun, Allah menimpahkan bencana kepada penduduk Samirah.
Namun, Samiri diselamatkan oleh Malaikat Jibril kesebuah tempat, ada yang mengatakan pulau tersebut di Laut Yaman. ***
