Mengapa Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Hukumnya Sunnah? Ini 5 Alasannya

- 18 Oktober 2021, 14:47 WIB
Link Twibbon Ucapan Maulid Nabi 19 Oktober 2021
Link Twibbon Ucapan Maulid Nabi 19 Oktober 2021 /PIXABAY

MAPAY BANDUNG - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah merupakan bagian dari tradisi umat Islam yang tak dapat dipisahkan dari budaya Nusantara.

Kegiatan Maulid Nabi pun kemudian diyakini sebagai sunnah bagi umat muslim yang merayakannya.

Setiap daerah di Indonesia sendiri memiliki tradisi dan ciri khas tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal.

Mulai dari perayaan sederhana hingga acara megah seperti Grebeg Maulud di Yogyakarta digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Perlu Diketahui

Dikutip MapayBandung.com dari laman nu.or.id Senin 18 Oktober 2021, Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba'i menyimpulkan, setidaknya ada lima alasan mengapa kita dapat merayakan Maulid Nabi.

Pertama, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilakukan sebagai wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahirannya

Berdasarkan Hadits Riwayat al-Bukhari, Abu Lahab, seorang yang membenci dakwah Nabi Muhammad SAW diringankan siksanya di neraka setiap hari Senin.

Hal tersebut dikarenakan Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad. Bahkan, Abu Lahab memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah sebagai wujud rasa bahagianya.

Baca Juga: 5 Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi di Sejumlah Negara, dari Berbagi Permen Sampai Menonton Film Religi

Kedua, sebagai bentuk rasa syukur. Nabi Muhammad SAW banyak berpuasa di hari Senin sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahirannya.

Berkat kelahiran Nabi Muhammad SAW, manusia menemukan cahaya agama Islam. Tentu, kita sebagai umat Nabi harus merasa sangat bersyukur dengan kelahiran Rasulullah.

Ketiga, Allah memerintahkan kita untuk berbahagia atas rahmat dan pertolongan yang Allah berikan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran surat Yunus Ayat 58.

“Katakanlah (Muhammad), ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira” (QS Yunus: 58).

Dan rahmat terbesar yang Allah berikan bagi kita adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW. Al-Quran menegaskan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah bagi alam semesta .

Baca Juga: Selalu Ngeluh Tak Punya Uang, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Takut Miskin

Seperti firman Allah pada Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107. Artinya, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta” (QS Al-Anbiya’: 107).

Keempat, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diwarnai dengan pembacaan sejarah kehidupan Nabi. Mulai dari kelahiran, budi pekerti, ciri-ciri fisik, kemuliaan serta mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi.

Hal tersebut tentu akan menambah rasa kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW serta semakin menguatkan keimanan kita.

Selain itu, perayaan Maulid Nabi juga sebagai wadah untuk mengajak umat Islam membaca shalawat kepada Nabi.

Baca Juga: Alasan Doa Tak Kunjung Dikabulkan Allah, Mungkin Karena Ini

Kelima, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bid'ah hasanah (baik) yang telah diajarkan turun-temurun oleh umat Islam.

Belum lagi, perayaan Maulid Nabi umumnya diiringi dengan ceramah agama dan nasihat yang bermanfaat serta suguhan makanan yang diberikan kepada para hadirin.

Demikianlah beberapa alasan mengenai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dikatakan sebagai sunnah.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah