CATAT! Ini 6 Rukun Haji yang Wajib Dilakukan Agar Sah Ibadahnya

4 Juni 2023, 11:00 WIB
Wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah adalah salah satu rukun haji. Hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. /ANTARA/Hania Sofia/ /

MAPAY BANDUNG - Berikut 6 rukun haji yang wajib dilakukan.

Memasuki bulan haji, yaitu bulan Dzulhijjah, para calon jemaah haji akan diberikan ilmu mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan manasik haji.

Perlu Anda ketahui bahwa rangkaian amalan haji di bawah ini harus dikerjakan, karena jika tidak maka ibadah haji tidak akan diterima meskipun dibayar dengan dam.

 

Baca Juga: Heboh! Daisuke Sato Tiba-tiba Tinggalkan Persib, Ternyata Ini Alasannya

Merujuk pada guide book yang disediakan oleh Kementrian Keagamaan Republik Indonesia, terdapat beberapa rukun haji yang harus dilakukan para jamaah haji. Berikut tahapannya:

Ihram (niat haji)

Ihram merupakan niat masuk (mengerjakan) ibadah haji dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihrām. Dengan mengucapkan niat ihram haji, jemaah berarti telah mulai melaksanakan haji atau umrah.

Sebelum ihram, jemaah haji disunnahkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, memotong kuku, merapikan jenggot, rambut ketiak, dan kemaluan. Selain itu, jemaah disunnahkan memakai kain ihram berwarna putih.

Baca Juga: Keluarga Raffi Ahmad Jadi Trending di Situs PANN Korea, Ada Apa?

Jemaah pria memakai dua helai kain ihram. Satu kain disarungkan dan satu kain lainnya diselendangkan di kedua bahu dengan menutup aurat.

Sedangkan, jamaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan.

Jemaah haji yang melakukan perubahan niat dikenakan dam dengan menyembelih seekor kambing.

 

Wukuf di Arafah

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu melakukan wukuf artinya berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihrām walau sejenak dalam waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar 10 Dzulhijjah.

Baca Juga: Cara Sehat Mengolah dan Mengkonsumsi Daging Kurban Saat Idul Adha, Jangan Konsumsi Berlebihan

Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan shalat jamak qashar taqdim Zuhur dan Ashar. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu’ dan tawadhu’ kepada Allah. Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri.

Dalam melaksanakan wukuf seseorang tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Karena itu, perempuan yang sedang haid atau nifas boleh melaksanakan wukuf.

Thawaf

Thawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri mulai dari Hajar Aswad dan berakhir kembali di Hajar Aswad.

Syarat sah thawaf:

a. Suci dari hadas dan najis;

b. Menutup aurat;

c. Berada di dalam Masjidil Haram;

d. Memulai dari Hajar Aswad;

e. Ka'bah berada di sebelah kiri;

f. Di luar Ka'bah (tidak di dalam Hijir Ismail);

 

g. Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran;

h. Niat tersendiri, jika thawaf yang dia lakukan berdiri sendiri, tidak terkait dengan haji dan umrah

Terdapat sunnah seperti memegang Hajar Aswad, membaca doa ma’tsur, berjalan cepat, berjalan kaki, dan mengusap rukun yamani.

Baca Juga: Pecinta Kuliner Korea Merapat, Inilah 3 Tempat Makan Ala Drakor Paling Enak di Bandung

Sa'i

Sa'i merupakan tahapan haji yang mengharuskan jamaah berjalan dari safa ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali yang dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.

Syarat Sa’i:

a. Didahului dengan thawaf;

b. Dimulai dari bukit safa dan berakhir di bukit Marwah;

c. Menyempurnakan tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung satu kali perjalanan;

d. Dilaksanakan di tempat Sa’i.

Sunnah yang dapat jamaah lakukan ketika melakukan tahapan ini antara lain berdzikir, berjalan biasa dan menghadap kiblat ketika naik ke bukit safa.

 

Baca Juga: 6 Film Baru yang Tayang Juni 2023, Salahsatunya Indiana Jones and the Dial of Destiny

Cukur

Bercukur merupakan salah satu rukun haji/umrah, khususnya menurut mazhab Syafi'i, dan tidak sempurna haji/ umrohnya jika tidak mencukur rambut. Sedangkan menurut tiga mazhab lainnya, hukum bercukur adalah wajib, jika ditinggalkan wajib membayar dam.

Bercukur dalam ibadah umrah dilakukan setelah jemaah umrah melaksanakan tawaf dan sa’i. Dalam ibadah haji, praktek yang lazim dilakukan, bercukur dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jamaah melempar Jumrah Kubra.

Tata cara menggunting (memotong) rambut:

1. Jemaah laki-laki memotong rambut kepala atau mencukur gundul.

2. Jemaah perempuan hanya memotong rambut kepala dengan cara mengumpulkan rambutnya kemudian memotongnya sebatas ujung jari.

 

Baca Juga: Pantas Ingin Dimekarkan, Ternyata Daerah Ini Wilayahnya Paling Luas di Jabar

3. Jumlah rambut kepala yang dipotong minimal tiga helai rambut.

Tertib

Tertib dalam pelaksanaan ibadah haji adalah melaksanakan ketentuan hukum manasik sesuai dengan aturan yang ada dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Tertib juga berarti melaksanakan rukun umrah secara berurutan, yakni mulai dari ihram, tawaf, sa’i lalu bercukur.

Demikian rukun haji yang wajib diikuti oleh seluruh jamaah haji. Informasi selengkapnya mengenai denda, syarat, sunnah, dan larangan ketika melaksanakan haji dapat dilihat di website resmi Kementrian Keagamaan Republik Indonesia https://haji.kemenag.go.id.***(Fitri Nur Aulia/Job Training)

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler