Sudah Masuk Bulan Sya'ban, Cek Lagi Pengertian, Keutamaan, dan Tata Cara Puasa Sya'ban

1 Maret 2023, 15:00 WIB
Inilah niat puasa Syaban /Pixabay @chiplanay /

 

MAPAY BANDUNG - Saat ini umat muslim di dunia sudah mulai memasuki bulan Sya'ban yang dimulai sejak Rabu 22 Februari 2023 lalu.

 

Berdasarkan kalender islam, bulan Sya'ban terjadi setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan.

Bulan Sya'ban sendiri memiliki keistimewaan tersendiri yang mana salah satunya adalah malam mulia yang disebut malan nisfu Sya'ban.

Selain itu, bulan Sya'ban pun disebut-sebut sebagai bulan kesukaan Rasulullah untuk berpuasa. Sehingga tak jarang umat muslim mengikuti sunnah nabi untuk berpuasa.

Baca Juga: Awas! 3 Makanan Ini Bisa Rusak Ginjal, Mari Jaga Asupannya Biar Gak Berlebihan

Sunnah puasa di bulan Sya'ban

 

Puasa Sya'ban adalah puasa yang dilakukan di bulan Sya'ban. Hukumnya sunnah berdasarkan hadits-hadits shahih dari Nabi Muhammad saw, yang di antaranya adalah dua hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ)

Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadlan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim)

Baca Juga: Inilah 3 Amalan di Malam Nisfu Syaban yang Pahalanya Sangat Besar

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: ... كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه مسلم)

Artinya, “Diriwayat dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘… Rasulullah saw sering berpuasa Sya'ban seluruhnya; beliau sering berpuasa Sya'ban kecuali sedikit saja’.” (HR Muslim).

Keutamaan Puasa Sya'ban

Adapun keutamaan puasa Sya'ban di antaranya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat kelak. Syekh Nawawi al-Bantani berkata:

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya, “Puasa sunnah yang kedua belas adalah Puasa Sya'ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang menguasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Beirut, Dârul Fikr], h. 197)

Baca Juga: Begini Cerita Rasul dengan Sahabat Soal DAJJAL, Sebut Sosoknya Adalah Anak Muda dengan Ciri Seperti Ini!

Tata Cara Puasa Sya'ban

 

Puasa Sya'ban secara teknis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Yaitu niat di hati. Niat puasa baik dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagaimana berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.

Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).

2. Makan sahur

Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

Baca Juga: Kreasi Resep Tahu Aci Krispi Kuah Gejrot Ala Chef Devina Hermawan, Cocok Buat Ide Jualan Takjil Puasa

3. Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.

4. Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).*** (Welly Mellyanty/Job Training)


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler