MAPAY BANDUNG – Bagi umat Islam, bencana seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi bukanlah sekadar fenomena alam biasa.
Menurut pendakwah Buya Yahya, bencana yang terjadi seperti gempa Cianjur, gempa Garut, hingga erupsi Gunung Semeru sangat erat kaitannya dengan kerusakan yang dibuat manusia.
Bahkan secara tegas, Buya Yahya memberikan gambaran seperti apa yang terjadi pada kaum Nabi Luth AS dan Syuaib AS yang mendapat azab di dunia.
“Ingat! Jangan kita membuat kerusakan di muka bumi dengan membuat kerusakan akidah keimanan serta akhlak,” ucap Buya Yahya sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Minggu 4 Desember 2022.
“Kalau kita membuat kerusakan iman dan akhlak, maka Allah akan hancurkan negeri ini,” ucapnya menambahkan.
Kepada para jemaahnya, Buya Yahya menyinggung beberapa kisah kaum terdahulu seperti kaum Nabi Luth yang ditimbapakan azab hujan batu dari langit hingga kaun Nabi Syuaib yang merasakan gempa disertai badai.
Menurut Buya Yahya, bencana yang terjadi pada umat manusia saat ini sangat erat kaitannya dengan perbuatan dan kemaksiatan yang dilakukan di dunia.
Baca Juga: Jelang Pernikahan Kaesang-Erina, Polda Jateng Kerahkan Ribuan Personel Pengamanan
“Itu dari kemaksiatan yang mereka lakukan, kemudian Allah timpakan musibah di dalamnya,” ucapnya.
“Berapa banyak kampung-kampung yang telah (Allah) hancurkan karena kemaksiatan yang mereka (manusia) lakukan?” sambungnya.
Lebih lanjut, bencana alam yang terjadi di Indonesia memang tidak mengenal waktu. Baik malam atau siang, fenomena gempa bumi hingga erupsi gunung dapat terjadi kapan saja.
“Kemudian datang bencana di malam hari seperti yang terjadi pada kaum Nabi Luth, artinya bencana dapat diturunkan pada malam atau siang ketika manusia tengah bersenang-senang,” kata Buya Yahya.
Baca Juga: Sinopsis Link Streaming Preman Pensiun 7 Malam Ini: Otang Mau Keluar dari Terminal
Lantas bagaimana jika di dalam satu kampung terdapat orang-orang yang masih beriman namun tetap terkena musibah?
Menurut Buya Yahya, orang tersebut tidaklah terkena hukuman dari Allah, melainkan mendapat kemuliaan dengan disegerakan dicabut nyawa.
“Kalau ada satu kampung yang beriman terkena musibah, berbeda dengan kaum kafir yang terkena musibah,” tuturnya.
“Jika orang yang beriman terkena musibah, maka baginya adalah kemuliaan,” imbuhnya.
Di akhir ceramah singkatnya, Buya Yahya mengimbau untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari berbagai macam kerusakan dan kemungkaran yang mampu merusak iman.
“Ini peringatan, jangan sampai engkau dihancurkan oleh Allah dalam keadaan bermaksiat,” pungkasnya.
Wallahualam Bissawab.***