Pandangan Ustadz Adi Hidayat Soal Asal-Usul Perayaan Maulid Nabi yang Akan Dilaksanakan 7 Oktober 2022

6 Oktober 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi. Kumpulan Link Download Banner atau Spanduk Maulid 2022 Gratis, Desain Bagus dan Estetik /Freepik

MAPAY BANDUNG - Seorang pendakwah sekaligus ahli Quran Ustadz Adi Hidayat, kali ini akan menjelaskan soal asal-usul perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal 1444 H tahun ini, akan bertepatan pada tanggal 8 Oktober, atau Jumat 7 Oktober 2022 malam (perhitungan kalender Islam dimulai pada matahari terbenam).

Maulid Nabi merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat muslim seluruh dunia, untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Kamis 6 Oktober 2022 Termasuk Syarat dan Biaya

Namun, seperti apa sebenarnya asal-usul Maulid Nabi? Berikut pandangan Ustadz Adi Hidayat.

Dilansir MapayBandung.com dari YouTube Cahaya Hijrah, Rabu 5 Oktober 2022, Ustadz Adi Hidayat menyebut, Nabi Muhammad SAW lahir tanggal 12 Rabiul Awal di Kota Mekkah.

Pada saat itu, Kota Mekkah sedang diserang oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah.

Baca Juga: Siap-Siap! Flyover Kircon-Bubat Segera Dibangun, Underpass Cibiru pun Sama

Mengenai sejarah Maulid Nabi, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, bahwa banyak versi mengenai pada tahun keberapa Maulid Nabi mulai dilakukan oleh masyarakat muslim.

Hal yang mendasari Maulid Nabi pada saat itu adalah, banyak masyarakat yang mulai lupa akan tuntunan dan ajaran Rasulullah SAW, setelah Nabi wafat.

Maka dari itu tercetuslah Maulid Nabi, untuk mengingat kembali perjuangan dan tuntunan umat manusia.

Baca Juga: Maulid Nabi 7 Oktober 2022, Inilah Amalan-Amalan yang Dianjurkan dalam Peringatan Kelahiran Rasulullah

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, pendapat mengenai awal mula sejarah Nabi Muhammad SAW berbeda-beda.

Ada yang menyebut dikisaran tahun 362-567 H, adapula yang mengatakan dikisaran tahun 549-630 H, dan adapula yang mengatakan sekitar tahun 567-640 H.

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dicetuskan di Kota Mesir oleh Abu Tamim, pada saat Dinasti Ubaid.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Inilah 2 Cara Atasi Alergi pada Bayi ala dr. Zaidul Akbar, Mudah Dipraktekan di Rumah

“Jadi saat itu perayaan Maulid Nabi hanyalah sebuah perayaan saja dikisaran tahun 326-567 dan ada pendapat yang menyatakan haluannya adalah Syiah,” tutur Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, adapun beberapa pendapat bahwa Maulid Nabi mulai dicetuskan pada tahun 549-630 di Irak.

Tepatnya di Kota Irbil, yang mencetuskannya adalah Gubernur Irbil Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri.

Baca Juga: Soal Konten Prank KDRT Baim Wong, Youtuber Ini Ingatkan Pentingnya Editing Sebelum Upload

Saat itu, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri mengumpulkan para pemuda, ulama, dan para ahli untuk menjelaskan mengenai keutamaan, kemuliaan, hingga perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

“Jadi pada waktu itu menurut beberapa pendapat Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri, mengumpulkan para ulama, ustadz, hingga pemuda disekitar Irbil untuk diberi pemahan oleh para ulama dan ahli mengenai perjuangan Nabi Muhammad SAW," tuturnya.

Hal ini dilakukan, karena keprihatinan Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri terhadap umat Muslim pada zaman itu, yang mulai melupakan nilai-nilai yang diajarkan Rasullullah.

Baca Juga: Tak Terima Idolanya di-KDRT, Warga Cianjur Berbondong-bondong Dukung Lesti Kejora Berpisah dari Rizky Billar

Sambung Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada pendapat lain mengenai Maulid Nabi, yang disebutkan pertama kali dihidupkan sekitar tahun 567-640 H oleh Sultan Shalahudin Al-Ayyubi.

Tujuan beliau memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah, untuk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin.

Di mana pada saat itu, kaum muslimin sedang menghadapi perang salib melawan kaum salibis dari Eropa, dan merebut Yerussalem dari tangan kerajaan Salibbis.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler