Mata Melotot Saat Meninggal Benarkah Karena Su’ul Khotimah dan Sakit Sakaratul Maut? Begini Kata UAS

21 April 2022, 02:30 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan detik-detik sakaratul maut. /Tangkap layar Instagram.com / ustadzabdulsomad_official

MAPAY BANDUNG - Mata melotot saat meninggal dunia, sering diartikan sebagai tanda kematian yang suul khatimah.

Bahkan tak sedikit masyarakat yang percaya, jika mata melotot saat meninggal dunia merupakan reaksi atas sakitnya sakaratul maut.

Namun menurut penceramah kenamaan Ustadz Abdul Somad, ada alasan dibalik terbukanya mata manusia saat meninggal dunia.

Alasan tersebut berbeda jauh dengan pandangan masyarakat, tentang tanda kematian suul khatimah ini kata Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Inilah Amalan yang Dibagikan Syekh Ali Jaber Untuk Menghilangkan Gangguan Jin dan Juga Setan

Sebelumnya Ulama yang akrab disapa UAS itu mengatakan, ruh manusia akan naik dari ujung kaki sampai ujung kepala saat sakaratul maut.

“Ruh akan keluar dari kaki naik ke atas, sejuk (dingin) rasanya seluruh tubuhnya,” jelas UAS, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube TAMAN SURGA. NET, Rabu 20 April 2022.

Setelah ruh naik ke atas, ruh akan keluar melalui mulut, seperti hela nafas yang berhembus.

“Setelah naik, ruh akan berhembus dari mulut,” lanjutnya.

Baca Juga: Inilah 8 Ciri Istri Anda Pernah Tidur dengan Laki-laki Lain Menurut Primbon, Nomor 6 Paling Mencolok

Proses keluarnya ruh sama seperti proses masuknya ruh ke dalam tubuh atau jasad kata UAS.

Dahulu ketika ruh masuk ke dalam jasad, Allah masukkan dengan cara ditiupkan atau dihembuskan.

Begitupun saat ruh keluar dari jasad, manusia akan menghembuskan ruh seolah meniupnya.

“Dulu waktu masuknya ke daging di tiup, maka keluarnya pun juga ditiup,” ujarnya.

Maka ketika ruh mulai keluar dari mulut, mata manusia akan memandang mengikuti arah keluarnya ruh.

Baca Juga: Cukup Bacakan Lafadz Ini, Santet Akan Langsung Kembali Kepada Pemiliknya

“Maka mata memandang ruh keluar, biji mata menandang,” terang Ulama kelahiran tanah Melayu itu.

Maka tak heran, hampir kebanyakan orang yang telah melewati sakaratul maut, matanya cenderung terbuka, bahkan tak sedikit yang melotot.

Alasannya seperti yang dibahas oleh UAS. karena bole mata mengikuti arah keluarnya ruh yang naik ke atas.

“Makanya orang yang mati itu, matanya terbuka,” kata Ustadz Abdul Somad.

Jadi bila seseorang berhadapan dengan jenazah, hendaknya ia memejamkan kedua bola matanya.

Baca Juga: Hati-hati Jika Bermimpi Didatangi Hewan Ini Termasuk Ular atau Tikus Bisa Jadi Orang Jahat Sedang Mendekat

“Makanya yang pertama kita lakukan saat berhadapan dengan orang meninggal, adalah memejamkan matanya,” lanjutnya.

Pendapat senada juga disampaikan oleh penceramah muda, Ustadz Oemar Mita.

Ia mengatakan bahwa keluarnya ruh dari tubuh, secara otomatis akan diikuti oleh pandangan mata.

“Sesungguhnya saat ruh keluar dari tubuh, akan diikuti oleh pandangan mata,” jelasnya, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Moeslem_mind.

Baca Juga: Sel Payudara Rusak Akibat Kanker Ternyata Bisa Tumbuh Lagi, Konsumsi Herbal Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Ustadz Oemar Mita menambahkan, mata merupakan anggota tubuh yang paling setia terhadap ruh.

Maka wajar saat ruh keluar, mata akan trrus memandang dan mengikuti kemana ruh pergi.

“Di antara seluruh anggota fisik, yang paling setia terhadap ruh adalah mata,” ungkapnya.

Informasi ini memiliki peranan penting untuk mengedukasi masyarakat tentang proses kematian.

Baca Juga: Inilah 9 Tanda Masalah Jantung Lewat Kondisi Kulit Menurut dr. Ema Surya Pertiwi

Karena tak semua orang yang meninggal dengan mata terbuka, identik dengan suul khatimah atau kematian yang buruk.

“Ini untuk meluruskan masyarakat, jika mata terbuka saat meninggal bukan berarti suul khatimah,” kata Ustadz Oemar Mita.

Ada sebuah do’a yang bisa dibaca ketika memejamkan mata jenazah, berikut do’anya:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِفُلاَنٍ (بِاسْمِهِ) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ

Allaahummaghfir lifulaan (biismihi) warfa’ darojatahu fil mahdiyin, wakhlufhu fii ‘aqibihil ghoobiriin, waghfir lanaa wa lahu, yaa robbal ‘aalamiin, wafsah lahu fii qobrihi wa nawwir lahu fiihi.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah (Sebut nama mayit tersebut) Ya Allah angkatlah derajatnya beserta orang-orang yang mendapat petunjuk dari-Mu, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan ampunilah dia, wahai Tuhan sekalian alam semesta. Lebarkan kuburannya dan berikanlah cahaya dialam kuburnya." (H.R. Muslim)

Mudah-mudahan Allah memberikan kita kematian yang husnul khotimah, aamiin.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler