Contoh Materi Khutbah Idul Adha : Dunia Adalah Ladang Akhirat

15 Juli 2021, 14:14 WIB
Khutbah Idul Adha /PIXABAY/Salman Ahmed

MAPAY BANDUNG - Hari Raya Idul Adha tak terasa sudah berada di depan mata, bagi umat muslim sendiri momen yang patut dirayakan ini biasanya dilakukan bersama-sama dengan banyak orang baik itu sanak-saudara dan tetangga lainnya.

Namun mengingat angka penyebaran Covid-19 dan diberlakukannya PPKM Darurat, yang diberlakukan hingga tanggal 20 Juli 2021, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Sehingga ada anjuran jika umat muslim dapat menunaikan ibadah shalat Idul Adha di rumah saja.

Baca Juga: PPKM Darurat Dinilai Tak Efektif, Dokter Tirta: Coba Deh Tiru Amerika Serikat

Oleh karena itu, bagi yang masih bingung dengan seperti apa naskah yang dapat digunakan untuk khutbah Idul Adha 2021, telah dikutip MapayBandung.com dari Islam.nu.or.id satu pilihan naskah yang dapat dipakai nanti.

Naskah ini akan berisi tentang ajakan kepada khalayak untuk mengingat kembali pentingnya ikhtiar dan tawakal.

Pasalnya diharapkan semua orang dapat mampu memaksimalkan upayanya dengan ikhtiar dan disertai kepashrahan penuh atas kehendak Allah swt di tengah pandemi ini.

Simak isi naskahnya berikut ini:

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Dalam suasana Hari Raya Idul Adha 1442 H yang kali ini diwarnai oleh keterbatasan dan keprihatinan ini, marilah kita untuk tetap menanamkan dalam-dalam keimanan dan ketakwaan pada Allah swt.

Diantaranya dengan senantiasa terus menerus melakukan ikhtiar dan tawakal pada Allah swt dalam menjalani kehidupan ini, sesuai dengan petunjuk-Nya.

Kita semua dapat belajar banyak sampai meneladani kisah perjuangan keluarga Nabi Ibrahim AS yang tetap teguh dalam berusaha dan menyerahkan semua hasilnya pada sang penentu yakni Allah SWT.

Baca Juga: 7 Aktivitas Menyenangkan yang Dapat Dilakukan dengan Anak di Rumah Saat PPKM Darurat

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Ali Imran 159:

فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal (berserah diri)”.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Contoh dari keteladanan ikhtiar dan tawakal Nabi Ibrahim AS ini dimulai dari saat ia menginginkan agar dikaruniani anak yang shaleh.

Apalagi dengan di umurnya yang semakin menua, Nabi Ibrahim AS terus berusaha dan memanjatkan doa yang kini ada tertulis dalam Al Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 100:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.”

Berkat ikhtiar dan ketundukan total yang gigih inilah akhirnya Allah SWT mengabulkan harapan Nabi Ibrahim AS dengan menganugerahkan seorang anak shaleh yakni Nabi Ismail AS.

Baca Juga: Bukan Lagi Indonesia, Kawasan Ini Berpotensi Jadi Episentrum Baru Covid-19 Berikutnya Menurut WHO

Namun, Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Ketundukan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT ini semakin diuji. Anak semata wayang yang sudah dinantikannya sejak lama sampai menjadi belahan hatinya ini, diperintahkan oleh Allah swt untuk dikurbankan.

Tapi apa yang terjadi, setelah berdiskusi dengan Nabi Ismail AS, akhirnya mereka pun tak ragu untuk melakukannya karena keluarga ini memiliki kepatuhan yang luar biasa tinggi atas perintah Allah swt.

Kepasrahan keluarga Nabi Ibrahim AS pada Allah SWT ini patutlah kita contoh dan kita wujudkan dalam keluarga kita juga.

Keluarga Nabi Ibrahim AS telah menyadari bahwa kepemilikan materi dunia ini hanyalah titipan saja.

Dunia menjadi ladang untuk menanam dan akan dipanen saat berada di akhirat kelak.

الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ

Artinya: “Dunia adalah ladang akhirat”

Selain itu, kita semua juga perlu sadari bahwa:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya: “Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah bermain-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An'am: 32).

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Selain dari kepasrahan diri pada Allah swt melalui contoh ikhtiar dari keluarga Nabi Ibrahim AS yang patut dicontoh lainnya adalah teladan semangat pengorbanan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Apalagi di masa pandemi seperti ini di mana tetangga kita banyak yang terdampak ekonominya akibat pandemi, sudah saatnya bagi kita harus berkorban membantu mereka.

Kita bisa berharap nikmat rezeki yang kita terima dari Allah, dari dibagikannya hewan kurban, yang tentunya akan membantu mereka.

Baca Juga: Liga Belum Jelas, Pelatih Persebaya Fokus Jaga Kondisi Fisik Para Pemainnya

Seperti yang perlu kita camkan dalam diri kita firman Allah Surat Al-Kautsar ayat 1-2:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Pada akhirnya semoga kita semua bisa meneladani ikhtiar, tawakkal, sekaligus pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim as yang kemudian kita wujudkan bersama dalam keluarga kita. Amin.*** (David Wardana Saputra/Job Training)

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler