Ia bahkan memberikan contoh anggaran pencehagan stunting. Menurutnya pejabat yang mengelola program tersebut malah mendapatkan makan siang gratis ketimbang anak-anak di Indonesia yang jelas-jelas terdampak stunting.
“Pagi-pagi kalau ada rapat dapat snack, siangnya makan gratis, masuk hotel makan lagi, gratis!” ucapnya.
“Anggaran untuk stunting saja, ada makan gratisnya untuk pejabat, jadi ketika ada anggaran stunting yang mendapat nutrisi itu pejabatnya, yang stuntingnya enggak dapat,” imbuhnya.
Baca Juga: EIGER Buka Loker Maret 2024, Ada 6 Posisi, Simak Tugas dan Kriterianya
Dedi Mulyadi pun berpesan kepada pejabat maupun netizen yang kurang ‘sreg’ dengan program makan siang gratis dari Capres Prabowo-Gibran untuk lebih introspeksi diri.
Ia menilai, mereka yang menolak program ini jangan-jangan takut jika jatah makan siangnya berkurang dan diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan.
“Ini perlu kesadaran negara, makanya bagi mereka yang takut berarti takut jatah makannya diambil anak-anak,” tutur Dedi.
“Katanya mau bela negara, berpihak pada rakyat kecil, katanya berpihak pada wong cilik? Ayo kita buktikan!” pungkasnya.***