Network
Baca Juga: 2 Cara Alami Kempeskan Perut Buncit Ala dr. Zaidul Akbar, Ternyata Banyak Orang Kerap Keliru
Sementara itu, kepala Desa Pakuwon menjelaskan kepada awak media telah melarang pernikahan karena merasa ganjil dengan identitas AH.
Larangan tersebut bahkan diperkuat oleh kepala KUA Kecamatan Sukaresmi, Dadang Abdullah. Namun saat itu pihak keluarga serta saksi melanjutkan proses Ijab Kabul karena masih merasa yakin jika AH adalah wanita.
Lebih lanjut Camat Sukaresmi menjelaskan telah dilakukan penanganan-penanganan secara hukum dan dibantu oleh Polsek Sukaresmi. Beberapa pihak yang terlibat hingga kini telah dimintai keterangan soal pernikahan sejenis tersebut.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Makin Banyak di Aceh, Presiden Jokowi Curiga Ada Sindikat Perdagangan Orang
Awalnya mula perekenalan kedua mempelai terjadi di sosial media Facebook dan tidak ada kecurigaan sama sekali saat perkenalan berlangsung.
Lebih lanjut, mempelai wanita yang memalsukan identitas bahkan telah menjalin hubungan mesra secara jarak jauh melalui Facebook selama 2 tahun. Memepalai pria gadungan yang mengaku berasal dari Kalimantan itu melanjutkan hubungan hingga ke jenjang pernikahan.
Ramainya pernikahan sejenis di Desa Pakuwon, Sukaresmi, Cianjur membuat memberikan komentar. Banyak yang berpendapat jika fisik mempelai pria saja sudah berbeda dari pria kebanyakan.
Baca Juga: Libur Nataru, Polres Garut Akan Rekayasa Lalin di Sejumlah Objek Wisata
“Lihat bentuk dari belakang memang mencurigakan, sebenarnya mempelai perempuan sudah tahu atau masa bodoh?” tulis akun hobbyytv.
